Gimana ya rasanya?
Kalau saya mah nggak usah ngebayangin. It’s happening! Hahaha. Loh kok saya bahagia sih.
Jadi, karena berada di tengah hutan, sinyal telepon tidak terjangkau di daerah ini. No-Signal-Life. Di tengah hutan, tanpa sinyal. Wih, gimana tuh rasanya ya? Coba tanya saya. Tanya sekarang, dong.
Kira-kira bisa nggak ya saya melanjutkan hidup tanpa sinyal?
Jawabnya: bisa. Alhamdulillah, pegawai PLN memang masa pendidikan dan latihannya ditempa harus siap berada dalam kondisi apapun, serta melaksanakan tugas yang telah diamanahkan, sehingga apapun rintangannya, harus diterjang. Beserta kesulitan ada dua kemudahan, saat kehilangan sinyal, alhamdulillah di kantor ada VSAT (Very Small Aperture Terminal) atau jaringan internet menggunakan sinyal satelit. Intinya seperti itu. Dan kecepatan aksesnyaaaaaaaaa… 50 Kb/s sudah membuat saya tersenyum bahagia.
Kenapa bahagia?
Sebab kami pegawai PLN yang berada di tengah hutan tanpa sinyal, masih bisa menghubungi keluarga meskipun untuk mendapatkan sinyal internet harus berada di kantor, karena mess pegawai yang berjarak 300 meter dari kantor tidak mendapat akses VSAT. Kami belajar mensyukuri segala yang ada. Jadi, berbahagialah teman-teman yang dengan mudah mendapatkan akses internet dimanapun kalian berada. Sebab jika pegawai PLN yang kondisinya semacam ini ketika bertugas di lapangan (tiang listrik yang berada di tengah hutan) tidak dapat menghubungi keluarganya, sebaliknya keluarganya pun tidak tersambungkan jika menghubungi mereka; atas kondisi seperti ini, kami hanya bisa berdoa agar keluarga yang nun jauh di sana selalu baik-baik saja.
Tapi ada secuil keajaiban, ada hot-spot lain di sini.
Daily Life dan Pekerjaan
Teman-teman pegawai PLN di sini hanya berjumlah 31 orang, 3 S1, 2 D3, dan 26 lulusan SMA/K. Kami bahu membahu untuk menjaga agar listrik di rumah-rumah pelanggan tetap menyala, meski di dalam hutan, tidak mengurangi profesionalitas kami untuk bekerja. Apalagi mengenai safety. Hal ini disebabkan jarak menuju Puskesmas terdekat adalah 30 menit, dan menuju Rumah Sakit di Kota Jayapura bisa memakan waktu 3 jam perjalanan. Tentu akan sangat mengkhawatirkan jika ada kecelakaan kerja saat melakukan pekerjaan.