Mohon tunggu...
Galih  Noviandi
Galih Noviandi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perasaan yang Terpendam

4 Maret 2020   02:09 Diperbarui: 4 Maret 2020   02:20 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Disuatu hari ada sepasang sahabat yang bernama andri dan andini,mereka hampir setiap hari bercanda seakan akan mereka sudah pacaran padahal hubungan mereka hanya sebatas sahabat tidak lebih.andri selalu jail pada andini dan kejailan itulah yang membuat mereka sangat dekat.

Andini menganggap semua itu hanya sebatas bercanda tidak lebih, sebaliknya dengan andri, dia diam-diam telah mempunyai perasaan terhadap andini sejak satu tahun terakhir. 

Tapi andri tidak berani menyatakan perasaanya,karena dia takut setelah dia menyatakan perasaanya andini tidak seperti biasaanya, andri takut andini akan berubah dan tidak mau bersahabat lagi dengan andri. Sampai suatu ketika sekolah mereka mengadakan acara untuk liburan dan keduanya pun mengikuti karyawisata tersebut.

Setelah beberapa minggu kemudian, akhirnya waktu liburan pun tiba dan mereka kebetulan mendapatkan satu bis yang sama. Akhirnya bis pun berangkat dan setelah sampai ditempat wisata pertama andri dan andini tak pernah terpisah satu sama lain, mereka kemana mana selalu bersama.

Selama dalam perjalanan mereka ngobrol dan akhirnya tiba ditempat wisata terakhir.

"Ini tempat wisata terakhir din kita puas-puasin disini seneng-senengnya mumpung masih bersama" ujar andri

"lah kok kamu ngomong gitu! kan masih bisa ketemu terus dikelas habis ini" andre hanya tersenyum dan menjawab semoga saja "Jangan bercanda ah...aku gak suka kalau bercandanya masalah ini," ujar andin, dan andri hanya tersenyum kembali. Andini pergi dengan kesal karena tak mau mendengar ucapan dari andri yang membahas tentang perpisahan persahabatan mereka. 

Andini pergi kesebuah kedai makanan yang ada disana dan disana terdapat dua cowok yang sedang makan dan ngobrol yang tak lain yaitu jono dan galuh, mereka berdua adalah anak kelas bahasa yang kelasnya dilantai dua tepat diatas kelasnya andini. Dan andini tertuju pada galuh yang sedang ngobrol dikedai makanan tsb. 

Saat itu andini duduk dimeja sebelah galuh dan jono, mereka saling curi pandangan. Sepertinya andini menyukai galuh dan begitupun sebaliknya, setelah andini selesai makan galuh menghampiri andini.

"Hai aku boleh duduk disini?"ujar Galuh

"Oh iya silahkan" jawab andini (dengan malu2). 

"Boleh kenalan gak? nama aku Galuh kalau kamu namanya siapa?"

"Namaku Andini."

"Cantik ya namanya sama seperti orangnya" kata Galuh

"ah bisa aja" (jawab andini malu). Sesaat mereka ngobrol dan andri pun datang dengan membawa es krim ditanganya, 

"eh andri "sapa Andini kepada andri

"Lah Galuh, lu ada disini?" tanya andri kepada galuh

"eh dri, iya nih gua sama jono disini lagi makan, terus ketemu bidadari disini" (sambil menatap andini)  dan andini (tersenyum) 

"apaan sih, kalian udah saling kenal?"

"Iya dia teman kecil aku dulu "jawab andri. Mereka saling ngobrol dan tertawa satu sama lain. 

"Ayok din kita balik ke bis udah mau balik soalnya" ajak andri kepada andini

"oke-oke ayok, duluan ya "ujar andini kepada galuh dan jono

"Hati-hati bidadariku"(sambil berteriak)dan andini hanya tersipu malu sambil jalan menjauh. Setelah sampai di bis selama perjalanan menuju pulang andini langsung menanyakan siapa galuh itu dan menanyakan semua tentang galuh.

Dengan rasa cemburu andri menjelaskan sambil merasakan sakit hati ketika menjawab setiap pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh andini. Diperjalanan pulang andri selalu berpikir dan tak bisa tidur,dia memikirkan tentang perasaanya yang belum dia ungkapkan pada andini.

Dan liburan pun tiba. Dari kejadian itu andini dan galuh mulai saling chatan, ngobrol, dan bahkan ketemuan diwaktu liburan sekolah tsb. Sedangkan andri, dia hanya berpikir bagimana carannya untuk ngungkapin perasaannya ke andini. 

Setelah beberapa bulan kemudian sudah waktunya masuk sekolah. Andri bermaksud akan menyatakan perasaanya nanti saat dikelas. Saat dikelas..

"hai din, aku mau ngomong sesuatu nih."

"Aku juga mau ngomong sesuatu sama kamu dri, aku seneng banget hari ini kamu tau gak kenapa aku hari ini seneng banget?"

"seneng kenapa?" jawab andri. 

"Tadi malem aku ditembak sama galuh"

"apaa?" (kaget) "seriusan?"ujar andri" dengan perkataan itu pula hati andri langsung hancur.  

"Ini nih kalau gak percaya" (menunjukan cincin yang diberikan galuh) andri memegang cincin yang sudah ada dijari andini sambil menjawab

"iya bagus ya" (dengan suara yang sedih)

"loh kamu kenapa? kamu gak seneng ya kalau aku jadian sama galuh?" tanya andini". 

"Seneng kok, (senyum terpaksa)aku lagi gak enak badan aja sekarang"

"kamu sakit?ke UKS aja kalau gitu dri"

"Gak,,gak usah,aku gpp kok."

"oh yaudah kalau gitu, oh iya tadi katanya mau ngomong sesuatu sama aku, ngomong apa?"

"Gak jadi, lupain aja" jawab andri sambil meninggalkan andini dan pergi kebangku pelajaran. 

Seminggu kemudian andri tidak masuk kelas, dia tidak masuk karena dia ada urusan dengan keluarga besarnya. Andini merasakan kesepian dikelas karena sahabatnya tidak masuk sekolah dan keesokan harinya ada surat dimeja guru dan kantor sekolah, isi surat tsb berisi kepindahan andri dari sekolah itu kesekolah luar kota yang telah dipilihkan oleh orang tuannya. Andini mendengar berita tsb kaget dan langsung menelfon andri, beberapa kali andinj menelfon andri tetap saja tidak diangkat oleh andri.

Sampai akhirnya tiba pada keberangkatan andri keluar kota bersama keluargannya saat tiba dibandara ternyata andini dan galuh sudah menunggu andri disana. Andini menghampiri andri dan andri mulai gugup. 

"Kamu kenapa dri gak ngabarin aku? aku telfon gak diangkat, aku chat gak pernah dibales kamu sahabat macam apa? apa ini yang dinamakan sahabat" ujar andini (Andri hanya tertunduk dan terdiam), "jawab dri? maksud kamu apa dengan perpindahan sekolah itu, kamu gak ngasih tau aku sama sekali, kamu udah gak nganggap aku sahabat? apa kamu emang mau menjauh dari aku? jawab aku dri (memegang baju andri sambil menangis)kamu tega ninggalin sahabat kamu sendiri disini, kamu tega? haahh..."(menangis).

"Kan udah ada galuh disamping kamu, aku percaya dia bisa jaga kamu" ujar andri 

"Terus kalau udah ada dia kamu mau ninggalin aku gitu aja? aku butuh kamu juga dri, siapa nanti yang bakal jail sama aku dikelas? siapa nanti yang nyontek aku lagi kalau saat ujian? siapa yang buat aku tertawa terus dikelas? siapa dri? siapa!" (semakin menangis).

Udah-udah jangan nangis, aku gak bakal ninggalin kamu kok ,aku akan tetep jadi sahabat kamu, aku gak bakal menghilang gtu aja, aku janji din!" (sambil memeluk andini). 

"Kamu jahat dri, kamu jahat!" (menangis dipelukan andri). Andre mengantarkan andini ke galuh. 

"Luh, gua nitip andini ya jangan sampe buat dia sedih apalagi sampe membuat dia ngeluarin air mata, jangan sampe itu terjadi kalau itu terjadi lu bakal berhadapan sama gue, oke"

"Iya-iya dri, hati-hati ya disana" (jawab galuh sambil menepuk pundak andri dan memeluknya). 

"Oke-oke makasih, aku pergi dulu" (pergi meninggalkan andini dan galuh). Andini mengejar andri dan memeluknya dari belakang,

"jangan pergi dri, aku gak siap ditinggalin kamu" (menangis). Andri memberikan suratnya kepada andini,

"ini baca nanti kalau sudah dirumah dan mengertilah semua ini aku lakukan demi kita" (melepaskan pelukan andini) "aku berangkat dulu dahh."

Dan akhirnya andri berangkat dan meninggalkan andini dan galuh dibandara tsb. Mereka pulang dan setelah sampai dirumah andini langsung membuka surat yang berisikan andri tadi, dan isinya...

"Hai din, mungkin kamu bertanya-tanya kenapa aku pindah dari sekolah kita itu, aku tau itu. Sebenernya alasan aku pindah itu karena aku gak mau merusak hubungan  kamu sama galuh, aku gak mau menjadi egois nantinnya. Aku lihat belakangan ini kamu udah bahagia banget sama dia, jadi mungkin aku harus pergi saja, sebenarnya aku mempunyai satu ungkapan kejujutan yang seharusnya dari dulu aku ungkapin, ada satu ungkapan yang belum aku ungkapkan sama kamu, sebenarnya aku punya perasaan sama kamu din, aku mencintai kamu din, aku menyimpan perasaan ini sudah lama, sudah satu tahun lebih aku memendam perasaan ini. Aku takut mau mengungkapkan perasaan ini sama kamu, aku takut nanti hubungan persahabatan kita menjadi taruhannya, aku takut kamu menjauh dari aku ,aku takut din. Dan sekarang aku sudah lega, karena kamu udah tau perasaannku yang sebenarnya walaupun itu melalui surat ini ,aku mumutuskan pindah karena aku gak kuat dengan semua ceritamu tentang hubungan kalian, aku sakit hati mendengarnya, jadi akhirnya aku putuskan untuk pindah sekolah. Aku mohon setelah membaca surat ini kamu jangan membenci aku, apalagi gak mau bersahabat lagi sama aku. Aku bahagia kok din asalkan kamu bahagia, jadi jangan pikirkan aku. Aku insya allah akan baik-baik saja. Semoga kamu selalu diberikan kebahagiaan din. Salam sayang dari andri."

Setelah membaca surat itu andini langsung nangis lagi dan memeluk surat itu. Kamu kenapa gak bilang dari dulu dri...kenapa kamu diem aja?kenapa dri...kenapa!!! (Sambil teriak kencang).....Selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun