"loh kamu kenapa? kamu gak seneng ya kalau aku jadian sama galuh?" tanya andini".Â
"Seneng kok, (senyum terpaksa)aku lagi gak enak badan aja sekarang"
"kamu sakit?ke UKS aja kalau gitu dri"
"Gak,,gak usah,aku gpp kok."
"oh yaudah kalau gitu, oh iya tadi katanya mau ngomong sesuatu sama aku, ngomong apa?"
"Gak jadi, lupain aja" jawab andri sambil meninggalkan andini dan pergi kebangku pelajaran.Â
Seminggu kemudian andri tidak masuk kelas, dia tidak masuk karena dia ada urusan dengan keluarga besarnya. Andini merasakan kesepian dikelas karena sahabatnya tidak masuk sekolah dan keesokan harinya ada surat dimeja guru dan kantor sekolah, isi surat tsb berisi kepindahan andri dari sekolah itu kesekolah luar kota yang telah dipilihkan oleh orang tuannya. Andini mendengar berita tsb kaget dan langsung menelfon andri, beberapa kali andinj menelfon andri tetap saja tidak diangkat oleh andri.
Sampai akhirnya tiba pada keberangkatan andri keluar kota bersama keluargannya saat tiba dibandara ternyata andini dan galuh sudah menunggu andri disana. Andini menghampiri andri dan andri mulai gugup.Â
"Kamu kenapa dri gak ngabarin aku? aku telfon gak diangkat, aku chat gak pernah dibales kamu sahabat macam apa? apa ini yang dinamakan sahabat" ujar andini (Andri hanya tertunduk dan terdiam), "jawab dri? maksud kamu apa dengan perpindahan sekolah itu, kamu gak ngasih tau aku sama sekali, kamu udah gak nganggap aku sahabat? apa kamu emang mau menjauh dari aku? jawab aku dri (memegang baju andri sambil menangis)kamu tega ninggalin sahabat kamu sendiri disini, kamu tega? haahh..."(menangis).
"Kan udah ada galuh disamping kamu, aku percaya dia bisa jaga kamu" ujar andriÂ
"Terus kalau udah ada dia kamu mau ninggalin aku gitu aja? aku butuh kamu juga dri, siapa nanti yang bakal jail sama aku dikelas? siapa nanti yang nyontek aku lagi kalau saat ujian? siapa yang buat aku tertawa terus dikelas? siapa dri? siapa!" (semakin menangis).