SEMAR SIMBOL DALAM "GARA-GARA"
Semar merupakan salah satu makhluk tertua dan sakti, dirinya tidak mempunyai keinginan untuk memegang kekuasaan duniawi seperti kebanyakan manusia, karena kekuasaan tersebut dapat mengubah kepribadian, situasi bahkan dapat menimbulkan kerugian. Dalam mengamalkan daya kebijaksanaannya, Semardapat mencapai tujuannya secara efektif dengan cara memberikan contoh keteladanan sebagai metode pengajarannya, tanpa untuk menguasai orang lain ataupun harta bendanya. Strategi pengajaran inilah yangmenjadi kunci ataupun pedoman kerja Semar. Di dalam wayang,"Gara-Gara" menyimbolkan malapetaka alam semesta dan memberi tanda bahwa Semar akan muncul untuk Menghadapi Bathara Guru ketika tindakannya akan mengakibatkan kehancuran alam semesta dan selanjutnya Semar akan berusaha membantu Membangun dunia kembali.
SEMAR SIMBOL DALAM MANUNGGALING KAWULA GUSTI
Semar diantara para "Satuan Lima" : empat Punakawan dan Arjuna adalah guru, sesepuh, dan pemimpin mereka. Dalam hubungannya dengan Arjuna,Semar adalah abdi yang dapat disama artikan dengan pembantu. Tetapi "pembantu" yang dapat diartikan sebagai "bantuan" yang bersifat abstrak. Karena Arjuna merupakan inkarnasi Wisnudan Wisnu merupakan salah satu "DewaPanca-Kusika". Dalam hal ini, Semar dapat merupakan pembantu abstraknya yang berbentuk ajaran.Bersama-sama, Arjuna dan Semar melambangkan kesatuan dalam wujud "manusia", dengan Arjuna sebagai gambaran individu dan Semar sebagai ruh dan kesadaran. Ketidakterpisahan antara Arjuna dan Punakawan, khususnya Semar, dapat disimbolkan oleh masyarakat Jawa dengan konsep Manunggaling Kawula-Gusti. Apabila ajaran Semar dinyatakan sebagaipusaka, dengan demikian Semar sendiri merupakan pusaka. Ajarannya, seperti yang terdapat dalam cerita Wahyu Tejamaya, tentang mengenai raja yang mengikuti dharma dengan menyerahkan diri atau pasrah pada ajaran itu. Dengan cara tersebut, raja dapat mengajar rakyatnya dengan memberikan contoh teladan menurut dharma. Karena dharma meliputi hukum alam, yang pada kenyataannya, raja menjadi penengah diantara pemerintah bersama seluruh masyarakat di satu pihak dan alam ghoib dipihak lain. Sudah menjadi kebiasaan, apabila raja dalam meyakinkan kewajibannya meminta nasihat guru yang mendapat kepercayaan dari raja. Di dalam Wahyu Tejamaya, guru tersebut tidak lain adalah Semar.
NAMA LAIN SEMAR DAN MAKNANYA
1. Semar memiliki makna hseming samar-samar (sang penuntun makna kehidupan).
Semar artinya tersamar atau tidak jelas. Semar secara semantik mempunyai pengertian gaib atau misteri, tidak dapat dijangkau oleh akal. Semar berasal dari kata "Sar" yang berarti sesuatu yang memancarkan cahaya (Mulyono, 1982: 41-42). Semar artinya datan kasamaran sakliring kahanan, ingkang gumelar ya kang gumulung.
2. Badranaya memiliki makna Mengemban sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan umat manusia.
istilah Badranaya berasal dari badra berarti bulan, naya berarti ulat atau pasemon, artinya jika senang hati tokoh ini seperti bulan purnama. Hal ini berkaitan dengan bahasa Arab, bahwa kata badra berasal dari kata Bedru yang bermaknakan bulan tanggal 14, bulan yang bercahaya sangat terang (Al Mochfoeld, 1976: 66).
3. Nayantaka memiliki makna Wajah pucat pasi laksana mayat
naya berarti ulat atau polatan dan antaka berarti mati, jadi nama ini bermakna wajah Semar yang pucat pasi laksana mayat (Prawiroatmojo, 2001: 533).