"Nggugu Karape Priyangga"
Jangan bertindak maunya sendiri, pikir dengan matang; bisa menempatkan diri, dan mematuhi tatanan
Jangan Membuat Malu, Memalukan
4.
"Bangkit Ajur Ajer" artinya pemimpin mampu
Untuk  Bergaul tulus tanpa membedakan kelas manusia
"Mung Ngenaki Tyasing Lyan" artinya pemimpin mampu
Untuk memakai  pengetahuannya benar/berbeda dengan orang lain, ia bersikap baik, hanya sekedar hormt dan menyenangkan orang lain
"Den bisa mbusuki Ujaring Janmi"
Untuk  perlu kadang-kadang pura-pura bodoh, menghadapi orang bodoh dengan cara baik
Tembang Macapat merupakan bagian integral dari warisan seni sastra lisan Jawa, yang dicirikan oleh struktur liris dan musikalnya.Melalui tujuh ragamnya yaitu Kinanthi, Asmaradana, Dhandhanggula, Sinom, Gambuh, Pangkur dan Durma, lagu ini menjadi ekspresi seni sastra yang mengandung pesan moral, kisah cinta, kritik sosial, dan nilai-nilai tradisional.