Mohon tunggu...
Gah Priambodo
Gah Priambodo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gagah Teges Priambodo]Mahasiswa D3 AKUNTANSI] dengan Nim 33222010011, Matakuliah Pendidikan etik dan anti korupsi UMB , Dosen Pengampu Prof Dr. Apollo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB-2 Diskursus Kepemimpinan Serat Wedhatama KGPAA Mangkunegara IV dalam Upaya Pencegahan Korupsi

13 November 2023   20:44 Diperbarui: 15 Desember 2023   11:23 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuan dari sikap kepemimpinan tersebut adalah untuk mencapai sebuah target atau goal. Baik di bidang pekerjaan atau sebuah organisasi, selalu ada target yang ingin di capai. Target-target yang sudah ditentukan tersebut dapat terlaksana karena adanya sikap kepemimpinan.

ecara umum, kepemimpinan adalah sesuatu yang ada di dalam diri seseorang. Kepemimpinan tersebut dapat mempengaruhi seseorang.

Selain itu, sikap kepemimpinan juga dapat digunakan untuk memandu sebuah pihak tertentu. Tujuan dilakukannya hal tersebut adalah supaya dapat mencapai sebuah tujuan. Di dalam KBBI atau kamus besar bahasa Indonesia, kepemimpinan adalah perihal pemimpin atau cara memimpin. Sedangkan pemimpin menurut KBBI adalah orang yang memimpin.

Kepemimpinan adalah sikap yang ada di dalam seorang pemimpin. Sedangkan pemimpin adalah seseorang yang sudah diberi kepercayaan. Kepercayaan tersebut digunakan untuk menjadi sebuah kepala atau ketua di dalam perusahaan atau organisasi.

Berdasarkan hal tersebut, maka seorang pemimpin tentu harus memiliki kemampuan untuk memandu anggotanya. Selain itu, seorang pemimpin harus dapat mempengaruhi sekaligus meyakinkan sekelompok orang atau seseorang. Ketika pemimpin dan anggotanya sudah berada di jalur yang sama, maka apa yang ditargetkan akan lebih mudah dicapai.

5 Gaya Kepemimpinan

1. Otoriter

Gaya leadership otoriter menempatkan seorang pemimpin sebagai orang yang berkuasa penuh atas segala hal yang terjadi di dalam kelompok. Umumnya, mereka akan mendominasi dan memaksakan pendapat pribadi untuk bisa diterima oleh semua anggota tim.

Meskipun cara memimpin seperti ini akan menimbulkan ketidaknyaman di dalam tim, tapi masih ada sisi positif yang bisa Anda pelajari dari gaya kepemimpinan otoriter. Pemimpin otoriter biasanya mampu lebih tegas dalam menyikapi kesalahan anggotanya.

2. Demokratis

Berbeda dengan otoriter, gaya kepemimpinan demokratis justru memberikan kesempatan kepada setiap anggota timnya untuk menyampaikan opini masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun