Mohon tunggu...
Gaguk HeriSetiawan
Gaguk HeriSetiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Nothing is unimportant, whatever God created

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudut Pandang Negatif Masyarakat Terhadap Perempuan Single Parent

29 Juli 2022   09:04 Diperbarui: 29 Juli 2022   09:12 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Gottman dan DeClaire (1998) keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak penting karena mempengaruhi perkembangan sosial anak.

Anak-anak yang mendapatkan kehangatan dari ayah sewaktu kanak-kanak cenderung mempunyai hubungan sosial yang lebih baik. Konsep perkembangan sosial mengacu pada perilaku anak dalam hubungannya dengan lingkungan social untuk mandiri dan dapat berinteraksi atau menjadi manusia sosial. 

Kemandirian adalah salah satu komponen dari kecerdasan emosional. Para ahli pendidikan dan psikolog berpendapat bahwa kemandirian menentukan keberhasilan dalam kehidupan seseorang. Sikap mandiri yang berakar kuat dalam diri seorang anak akan membuat anak tangguh, tidak mudah diombang-ambingkan keadaan dan mampu memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain. 

Hal ini akan memberikan pengaruh yang berarti dalam kehidupan seorang anak di masa mendatang. Anak yang memiliki sikap Secara kodrati perempuan sering disebut peribadi yang lemah lembut disamping karena sturuktur tubuhnya, juga karena konstruk sosial yang menyebutnya demikian. 

Sementara itu laki-laki diposisikan sebagai mahluk yang kuat dan tegas. Kodrat yang demikain inilah yang seringkali melahirkan sikap mendua, satu sisi sebagai ibu yang harus mengasuh dan mendidik dengan lemah lembut, dan dalam waktu bersamaan bersikap tegas layaknya sebagai seorang ayah.

Single parent menduduki dua peran, sebagai ibu yang secara kodrati merupakan peran alamiah dan sebagai ayah sebagai tugas tambahan. 

Memadukan dua peran dalam satu tujuan tentu memerlukan kemampuan dan keterampilan, karena itulah seorang ibu dituntut untuk senantiasa membekali diri sejak dini, agar dapat lebih cepat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan berbagai keadaan, termasuk menyandang predikat sebagai single parent.

KESIMPULAN

Single parent adalah perempuan yang berperan ganda, sebagai ibu dan sekaligus sebagai ayah. Status ini sebagai akibat meninggalnya sang suami, atau disebakan oleh perceraian, atau berpisah karena suami merantau lama untuk mencari nafkah dan tak kunjung kembali.

Single parent perlu mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat disebabkan oleh konstruk sosial yang menempatkan mereka pada sudut marginal, perhatian tersebut sebagai bagian dari upaya untuk mengangkat harkat dan martabat mereka karena bagaimanapun mereka adalah subjek sekaligus sebagai objek pembangunan. Membiarkan mereka berjuang sendiri tanpa perhatian, sama halnya menelantarkan sebagian keluarga dan masyarakat, khusunya generasi muda.

Single parent menduduki dua peran, sebagai ibu yang secara kodrati merupakan peran alamiah dan sebagai ayah sebagai tugas tambahan. Memadukan dua peran dalam satu tujuan tentu memerlukan kemampuan dan keterampilan, karena itulah seorang ibu dituntut untuk senantiasa membekali diri sejak dini, agar dapat lebih cepat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan berbagai keadaan, termasuk menyandang predikat sebagai single parent.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun