"Tanzverbot", pesta disertai keramaian dan joget di tempat terbuka memang dilarang, tapi jika diadakan di rumah pribadi nggak papa. Bingung, juga kan. Aku ikut gagal paham. Kalau disuruh tenang, nggak memicu keramain, sebaiknya seragam, serempak. Apapun agama kita, ini aku pikir bagus untuk menghormati orang-orang yang memperingati Yesus yang disalib. Kesedihan bagi umat yang mempercayainya harus kita tolerir.
Hanya saja yang aku soroti lagi adalah "negara mawa tata, desa mawa cara" atau "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung." Kalau tinggal di Jerman, khususnya di wilayah Baden-Wuerttemberg di mana ada UU berbunyi "joget pada hari Jumat Agung dilarang", ya harus menurut. Jika melanggar, siap-siap didenda sesuai "Bussgeld" atau uang denda sebesar 1500 euro yang kalau dirupiahkan sebesar 24 juta.
Adalah sebuah keteledoran dari pemilik diskotek yang membuka tempat bisnisnya untuk menjamu anak-anak muda di areanya untuk berpesta (minum, joget, have fun). Berani-beraninya dia. Untungnya yang hadir di diskotek tidak kena getahnya, sebab mereka adalah tamu aka bukan penyelenggara pesta. Artinya, nggak kena getahnya.
Mungkin agak mirip dengan peristiwa di tanah air baru-baru ini. Suasana ramadan yang kental dengan konsentrasi dalam menjalankan ibadah puasa, urusan dengan Tuhan dan sesama, diskotek yang biasanya dibuka, sebaiknya menghormati mereka yang sedang beribadah. Ditutup untuk sementara!
Aku ingat waktu baca berita menantu pak Jokowi yang pura-pura jadi pengunjung diskotek lalu meminta pemilik untuk menutupnya, saat berada di lokasi. Ini demi menghormati bulan Ramadan, bulan suci umat Islam dan mereka yang sedang beribadah supaya khusyuk. Aku nggak baca lebih lanjut, sih, apakah pemilik harus membayar denda. Kalau sudah ada perda, harusnya sih, kena denda. Kalau belum, bisa saja dibuat wacananya suatu hari nanti.
Selamat merayakan paskah bagi yang merayakan.
Selamat berpuasa ramadan bagi yang menjalankan.
Hidup itu indah, toleransi itu mudah.
Selamat malam. (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H