"Nanti 30-40 menit saja zoomnya." Aku mengingatkan mbak Kana supaya nanti selama acara singkat, padat dan berisi. Kalau bertele-tele dan nggak focus, waktunya nggak cukup dan kena cut.
"Ya, mbak, makasih." Perempuan berkacamata itu menerima informasi penting yang aku sampaikan. Sebuah logo Ruang Garasi, disematkan di WA.
"Waduh. Iya sebentar, mbak tak templekke." Karena hanya logo Koteka dan award Kompasianival 2021, baru sadar kalau Ruang Garasi belum ada logonya di flyer acara.
"Maaf, ya, jadi bolak balik revisinya." Karena flyer sudah jadi, mbak Kana merasa nggak enak karena artinya, aku harus menambal-sulam flyer dengan logo yang baru saja ia kirim.
"Buat mbak Kana, tak lakoni. Wkwkwkwk." Aku pikir, jika ada orang baik padaku, aku nggak segan melakukan kebaikan lagi dan lagi pada yang bersangkutan. Kalian setuju? "Mbak, kapan-kapan bikin kelas lukis sama kompasianer di ruang terbuka, dong ... bungkus nggak mbak?" Aku menyodorkan ide baru.
"Boleh mbak....24 September nanti ada workshop di Ruang garasi kalau join, silakan." Mbak Kana menanggapi ajakanku. Kebetulan memang sedang digodog rencana acara offline melukis di RG.
***
Akhirnya, acara zoom itu terselenggara. Mbak Kana menceritakan awal mulanya ia melukis. Rupanya memang dari keluarga seni. Nggak heran kalau ia berkiprah juga di dalamnya. Jebolan ISI Jogjakarta itu merasa bahagia mendapat dukungan banyak seniman dalam mendirikan, membangun dan mengembangkan Ruang Garasi, ruang bagi semua seniman di Jakarta dan sekitarnya.