Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Penumpukan Penumpang dan Calon Penghuni Wisma Telantar di Bandara

22 Desember 2021   18:33 Diperbarui: 24 Desember 2021   06:59 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudah ada bagasi tapi belum juga keluar bandara (Dokumentasi Gana)

"Sudah"

Badan beranjak dari kursi menuju loket berikutnya. Seorang tentara memeriksa lagi berkas-berkas. Lolos, saya melaju ke loket berikutnya. Di sana, duduk lagi di loket. Seorang petugas perempuan memeriksa berkas saya lagi dan memberikan satu kertas dengan barcode. 

Itu untuk tes PCR pertama, setelah 3 hari yang lalu melakukan tes PCR di Jerman dengan bea 79euro atau Rp 1.264.000,00. Itu tarif terendah karena biasanya di atas 100 euro atau lebih dari Rp. 1.600.000,00.

Si mbak mempersilakan saya masuk ke bilik no 7 untuk dites. Seorang pria lengkap dengan APD sudah menunggu. Ia melepas sarung tangan yang digunakan sebelumnya dan mengganti dengan yang baru. Tas saya letakkan di atas lantai. Melepas masker, si mas segera menyolok dua lubang hidung saya. Pedes. Saya menarik badan ke belakang.

"Jangan ditarik, tetap tenang, bu." Pinta petugas.

"Aduh" Saya kira tadi batang colokan tembus. Sedikit air mata jatuh di ujung mata kanan.

"Sekarang mulut, ibu."

"Oh, dua kali ya. Waktu di apotik cuma sekali saja."

"Sudah ibu. Selesai."

"Terima kasih, mas." Segera saya keluar dari bilik. Terpampang tanda wisma dan hotel. Saya menuju hotel. Di sana ditanya petugas lagi. Disuruh kembali dekat bilik PCR. Di sana kursi ditata melingkar dengan jarak satu sama lain 1,5 meter. 

Seorang pria dengan tas seperti tukang bank titil menghampiri. Menanyakan QR code dari hotel yang saya punya. Saya dipersilakan maju untuk duduk ke tempat di mana petugas hotel yang direservasi dari Jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun