Mengapa tidak semua diperiksa? Pekerjaan negara sudah banyak. Pemerintah Bundes Republik Deutschland menganggap bahwa jika sudah ada ketentuan dari negara, berarti masing-masing orang harus menjaga diri dan bertanggung-jawab.
Sekolah online
Sejak Senin, masa karantina kedua sudah lewat. Hari Selasa masuk sekolah lagi dan ternyata harus dirumahkan lagi karena lockdown pada hari Rabu. Ah, nasib. Padahal minggu ini sampai minggu depan harusnya saya praktek kerja di taman kanak-kanak. Hilang sudah kesempatan untuk mengajar. Padahal Februari ada ujian praktek, ada nilainya. Bagaimana bisa bagus kalau tidak sempat latihan?
Ya, sejak Rabu ini semua sekolah memang ditutup. Untuk menggantikan pelajaran di sekolah, murid belajar lewat daring (lagi). Jadwal sesuai dengan hari biasa. Informasi bisa didapat di Messenger, Web untis, Moodle dan Alfaview.
Murid yang duduk di kelas akhir di sekolah mendapatkan keistimewaan masuk sekolah karena demi mengejar target kelulusan.
Menurut saya, sekolah online kurang cocok untuk saya. Banyak sekali kertas yang harus dicetak dan dikerjakan di rumah. Kadang ada yang terselip saking banyaknya. Ini saya nilai juga kurang ramah untuk lingkungan, apalagi jika file tidak bisa disetting dengan print bolak-balik. Belum lagi kehadiran guru tidak bisa 2 jam penuh tetapi hanya satu jam. Ditambah, beberapa teman juga mengalami kendala internet, sehingga suara tidak terdengar atau video tidak terlihat dan seterusnya. Sistem belajar sendiri ini agak susah. Pertama bahasanya sudah sulit karena bahasa Jerman, kedua materinya banyak pembahasannya sedikit dan harus belajar sendiri. CBSA, cara belajar siswa aktif.
Penyerapan ilmu guru dari online sepertinya tidak semaksimal di dalam kelas klasik. Tapi apa daya, memang sedang pandemi. Cara belajarnya harus begini demi meredam penyebaran virus. Mari bersabar dan tekun belajar.....
Penitipan anak
Semua sekolah memang ditutup termasuk taman kanak-kanak. Masalahnya, banyak orang tua yang masih memiliki anak kecil yang harus diurusi. Jika mereka bekerja, siapa yang mengurus? Sedangkan mertua atau orang tua adalah golongan beresiko tinggi yang tidak bisa begitu saja dimintai tolong.
Untuk itulah, pemerintah menentukan adanya Notbetreuung." Itu khusus penitipan anak-anak di taman kanak-kanak, yang orang tuanya memiliki pekerjaan penting dan mempengaruhi hajat hidup orang banyak seperti dokter, perawat, pemadam kebakaran, polisi, ambulan, apoteker dan sejenisnya.
Karena saya juga bekerja di taman kanak-kanak setiap dua hari per minggu, saya juga ditugasi untuk merawat anak-anak yang orang tuanya tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Tidak banyak memang, anak-anak yang dititipkan. Banyak guru dipulangkan karena terlalu banyak guru tapi terlalu sedikit murid. Ah, TK tampak lengang, sunyi, senyap, sendiri.