Oh, 5 orang dalam satu ruangan? Kalau anaknya banyak bagaimana? Ada pengecualian juga, yakni anak di bawah umur 14 tahun tidak ikut dihitung.
Jam malam
Oh, ada, ada jam malam. Sejak Senin di daerah Baden-wuerttemberg tempat kami tinggal, mulai pukul 20.00-05.00 pagi, kami dilarang keluar kecuali hal yang penting dan tidak bisa ditangguhkan seperti belanja, berobat, bekerja dan olahraga alam.
Saya ingat waktu sepulang sekolah pada hari Selasa, kami ingin belanja. Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 6, pasti tidak banyak waktu yang akan dimiliki untuk berbelanja. Iya, harus sampai di rumah pukul 8 malam.
Ketentuan jam malam sudah berlaku sejak Senin di daerah kami, sedangkan daerah negara bagian lain baru Rabu. Bersyukur bahwa selama sejam kami belanja, ternyata cukup. PP dihitung 30 menit. Aman.
Ini mengingatkan orang Jerman akan jam malam yang terjadi pada masa PD I dan II zaman kakek-nenek. Bedanya, dulu musuhnya pakai senjata dan tank, hari gini musuhnya nggak kelihatan.
Apa ada polisi yang mengontrol?
Saya sudah dua kali mengalami masa karantina selama 14 hari x 2. Pada masa karantina pertama karena 3 teman di kelas terpapar virus Covid 19, dan yang kedua kalinya, hanya satu murid positif.
Selama karantina, tetap ada kelas online tetapi tidak ada kewajiban mengajar di taman kanak-kanak. Jadi, hanya di rumah saja seperti burung dalam sangkar emas. Untung saja pemandangan sekitar rumah indah dan bisa ditembus dengan kaca jendela. Jadi masih ada yang segar-segar dipandang mata.
Hanya saja, suami saya selalu wanti-wanti untuk membuka pintu dengan memakai masker. Pertama karena saya karantina. Kedua, sebab ia melihat ada kontrol dari polisi atau Ordnungsamt di gang bawah.
Sampai malam saya tunggu, pemeriksaan tidak sampai ke rumah kami yang di puncak bukit. Lalu saya kira, mungkin karena ada laporan dari tetangga bahwa banyak orang berkumpul atau keributan, sehingga ada keluarga yang disidak.