Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Para Orangtua, Sudahkah Anda Kursus P3K?

14 September 2020   03:27 Diperbarui: 14 September 2020   08:00 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kursus terdiri dari teori dan praktik

Waktu itu masih bulan puasa. Karena panas dan puasa, hawanya ngantuk. Apalagi kursus baru selesai pukul 22. Sedangkan buka puasanya setengah jam sebelum acara berlangsung. Biasanya, saya akan mengunyah permen dan meneguk air dari botol untuk membatalkan puasa. Dan minum tidak dilarang selama kursus.

Ruangan berupa hall sangat panas, tanpa AC. Maklum, Jerman adalah negara yang ramah lingkungan. Mereka ini tidak menyukai adanya freon yang disinyalir mampu merusak alam. 

Rasanya seperti di dalam oven. Mana aturan memakai masker selama 3 jam itu tidak semudah bayangan. Untung saja ada istirahat 10 menit, bisa keluar gedung dan menghirup udara segar. 

Berat, ya, pakai masker di dalam ruangan? Kalau tiga jam saja sulit apalagi yang seharian, coba? Mari kita menghargai mereka yang bekerja seharian penuh dan harus pakai masker.

Kembali ke kursus yang terdiri dari teori dan praktik. Sang tutor yang bekerja di sebuah rumah sakit pemerintah di kota kami itu masih muda, kira-kira kisaran 25-30 tahun. 

Tampangnya ganteng, menarik, dengan rambut panjang seperti Renegade. Tapi entah mengapa saya tetap ngantuk. Supaya rasa kantuk hilang, saya pijat-pijat kaki, tangan, leher, badan pelan tapi pasti.

Teori selama 2 jam, praktik satu jam. Aduh, rasanya, bored banget. Makanya, untuk hari-hari berikutnya, saya usul dibalik saja. Sayang tetap saja sama. Nasib.

Saat praktik, kami harus berdekatan dengan peserta lain sebagai partner. Face shield pun harus dipakai selain masker. Rasanya, alamak, nggak nyaman.

Syukurlah, rasa itu berangsur-angsur hilang karena keasyikan mempraktikkan cara yang sudah diterangkan oleh tutor tadi:

  • Cara menangani orang yang terbentur kepalanya.
  • Cara menangani orang yang terluka lehernya.
  • Cara menangani orang yang terkilir tangannya.
  • Cara memberi pernapasan buatan dengan boneka.
  • Cara membantu orang yang tersedak dengan boneka.
  • Dan lain-lain. 

Prinsip P3K

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun