Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Setiap Lansia Jerman Keempat Belum Lunasi Utang Kredit Rumahnya

13 Agustus 2020   05:46 Diperbarui: 13 Agustus 2020   06:42 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan untuk mengambil perawat dari negara tetangga juga tidak murah. Lima tahun yang lalu saja satu bulan sudah dipatok 1100-1600 euro netto (Rp 18-27 juta). Tahun 2020 sudah berapa, coba? Itu belum termasuk urusan visa kerjanya.

Win-win solution

Sebuah lembaga kredit bernama Deutsche Leibrenten AG menawarkan solusi 50-50 pada para lansia.

Yakni dengan menjual rumah milik lansia, tetapi lansia masih boleh menempati rumahnya sampai meninggal. Nantinya, akan dihitung berapa uang pensiun dan sekali bayar pada lansia atau kombinasi dari keduanya yang diatur pihak management. Semua tertulis hitam di atas putih, di depan notaris. Jadi jelas sekali hukumnya alias rapi sekali.

Walaupun demikian, kembali lagi pada pokok permasalahan. Jika hutang harus tetap dibayar. Oleh sebab itu kredit rumah harus disiplin dibayarkan tiap bulannya, jangan untuk kebutuhan lain. Jika tidak tepat waktu bayarnya dan belum lunas tapi sudah pensiun, hidup jadi berantakan.

Bukankah usia lansia atau pensiun itu adalah masa untuk relaks dan menikmati hidup? Jika di mana-mana dikejar-kejar debt collector atau teman, saudara, kenalan yang dimintai hutang, rasanya tentu tidak nyaman hidup di dunia ini.

***

Dari cerita di atas, barangkali menjadi wawasan baru bagi beberapa dari kalian yang mengira bahwa setiap orang Jerman kaya dan tidak punya hutang. Boleh dikata, sebelum orang di Jerman pensiun, rumah-rumah di sepanjang mata memandang masih milik bank karena belum dilunasi kreditnya. Kenyataan yang bikin geleng kepala, setiap pensiunan keempat rumahnya masih kreditan. 

Kisah para lansia yang melarat karena sudah pensiun tapi kredit rumahnya belum lunas juga  bisa kita ambil hikmahnya; berdisiplinlah dalam membayar cicilan alias tepat waktu. Mengatur keuangan dengan baik dan benar adalah kuncinya. Jangan lebih besar pasak daripada tiang. Dan ingat selalu bahwa membayar hutang itu wajib.

Sumber: studi, setiap pensiunan Jerman keempat ternyata rumahnya masih milik bank

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun