Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tetangga adalah Musuh yang Terdekat?

26 Mei 2020   17:56 Diperbarui: 26 Mei 2020   17:56 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah saya menjenguk tetangga seberang kanan rumah. Ia sangat terharu, kami menjenguk mereka setiap kali ia masuk rumah sakit. Katanya, selain anak dan suami, hanya kami tetangga yang menjenguk.

***

Baiklah, Kompasianer, begitu tadi cuplikan "tetangga adalah musuh sekaligus saudara yang terdekat." Apakah kalian pernah mengalaminya? Bagaimana suka duka bertetangga di tempat kalian tinggal? 

Langkah apa yang kalian lakukan dan bagaimana kalian menyikapinya jika ada masalah dan membangun keharmonisan bertetangga? Misalnya kalau ada yang nyetel dangdutan kenceng banget atau jika ada yang nonton TV keras-keras.

Di Indonesia mah ada pak RT, ada yang bantuin. Di Jerman mana ada? So, mainnya adalah peraturan dan hukum yang detil dan eksak. Masih ingat, kan, cerita saya tentang tetangga yang punya anjing penjaga lalu menerkam anak tetangga sampai kasus dimejahijaukan dan anjing harus dihukum mati? Atau cerita burung berkicau pagi-pagi, pemiliknya harus bayar denda 500 euro atau Rp 8.000.000 pada tetangganya yang merasa terganggu?

Selamat datang di Jerman. Semua ada yang atur. (G76).

Ps: Sebagai tetangga jauh, saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam menulis atau berkomentar.  Selamat lebaran bagi yang merayakan. We stay at home. Kami di rumah saja, nggak mudik atau pulang kampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun