Di masa karantina yang mengharuskan kita rajin pakai sabun saat mencuci tangan akan mulus dengan kebiasaan kita berhemat, nggak asal buang serpihan sabun. Menghargai benda-benda kecil memang butuh ketelatenan dan kesabaran. Bisa? Pasti!
Cara Membuat Sabun Sendiri
Oh iya. Pas mengecek medsos Facebook, melintas pesan dari managemen, bagaimana cara membuat sabun sendiri. Ini akan jadi aktivitas menarik ketika berada di rumah saja. Work from home yang menyenangkan dan bermanfaat ini pasti disukai anak-anak yang suka bereksperimen.
Bayangkan saja jika masa karantina diperpanjang seperti di Jerman sampai bulan Juni. Ini saja masih April, banyak waktu kosong untuk diisi kegiatan ini-itu. Bingung mau ngapain dan takut boring. Mau cobain ini?
Ini bahannya:
- 250 gram inti sabun
- 1-2 sendok minyak olive
- beberapa tetes minyak esensial rasa jeruk
- 1/2 gelas air hangat
Caranya:
- Parut sabun dengan parutan.
- Ambil air, tuang.
- Campur dengan minyak olive dan minyak esensial rasa jeruk.
- Masukkan campuran bahan di atas itu semua dalam sebuah wadah yang sudah diolesi minyak, biarkan mereka jadi padat.
- Diamkan sabun beberapa saat sampai mengering.
- Sabun siap dipakai.
***
Semoga tulisan blah-blah-blah ini bermanfaat dan menginspirasi. Sabun dan shampoo hotel memang barang seupil nan sepele yang biasa dibiarkan begitu saja tergolek di dalam kamar hotel sepeninggal kita check out. Padahal jika dikumpulkan akan memberi berkah. Nggak percaya?
Saya membuktikannya. Virus corona datang, senjata sabun dan shampoo siap di tempat. Sabun untuk mencuci tangan dan shampoo untuk reserve menggantikan sabun cair, dimasukkan ke dispenser kecil sabun cair yang telah kosong dan nggak ada stok dari swalayan.
Tuhhh. Nggak pernaaaaah, kann saya bayangin bakal butuh banyak sabun di rumah seperti masa karantina tahun 2020 ini. Yaolohhh, rejeki kolektor.
Sebenarnya jika tidak kita pakaipun, itu bisa kita sumbangkan kepada orang lain yang membutuhkan. Bukankah barang tersebut adalah layanan dari hotel yang bisa digunakan dan telah kita bayar? Nggak perlu malu. Malu itu kalau kita nyolong, nipu, ngeles bayar utang, malas sikat gigi, nggarong, mencibir orang lain, berpikiran negatif, apalagi kalau kita pakai baju yang kekurangan bahan bahkan sampai nggak pakai celana. Betul?