Heran, sabun yang harganya 0,19 sen 0,29 sen atau kira-kira 5 ribuan rupiah semua habis. Rak-raknya kosong. Seperti rak-rak kertas toilet dan tepung terigu yang tak bertuan. Adanya yang 1-2 euro atau 5 kali lebih mahal harganya dari harga normal. Kemana larinya barang-barang itu? Siapa yang mborong?
Ya, sudah akhirnya kami nggak jadi beli.
Oiiiiii. Seingat saya di lemari kamar mandi masih banyak tumpukan sabun dan shampoo yang dikumpulkan selama traveling selama ini dari hotel ini-itu. Artinya, bisa dipakai, dong.
Sama halnya dengan keluarga saya di Indonesia, mereka mendapat manfaat. Selama kami traveling di tanah air, saya tetep lanjutin hobi kumpulin sabun, shampoo dan tetek bengek lainnya.
Lantaran nggak bisa dibawa ke Jerman karena menuh-menuhin koper, jadi ditinggal buat keluarga di Indonesia supaya lebih bermanfaat kalau nggak lusa atau di lain hari. Sedangkan sikat gigi hotel untuk anak-anak di pulau-pulau kecil Indonesia, supaya gigi mereka rajin disikat dan nggak bolong.
Anak Indonesia giginya harus terawat, dong. Ke dokter gigi dan perawatan gigi mahallll, semaksimal mungkin harus menjaga gigi tetap sehat dan bersih.
Sedangkan koper-koper kami ke Jerman lebih baik diisi bumbu dan baju tradisional Indonesia untuk pernak-pernik menari di luar negeri karena di sana nggak ada yang jual. Paling banter satu-dua saja sabun dan shampoo hotel tertentu yang terbawa sampai rumah, misalnya karena tempatnya keren, mewah atau mengesankan.
Kompasianer, itulah hikmahnya, peninggalan sabun dan shampoo bisa digunakan di masa corona. Iya, kan harus banyak kali cuci tangan supaya virusnya pada nggak nempel. Akibatnya keluarga jadi boros memakai sabun. Ah, ini rupanya masa panen dari hobi koleksi sabun dan shampoo hotel. Jadi, mengapa harus malu membawanya pulang? Hemat pangkal kaya (sabun dan shampoo).
Hanya saja, sabun kalau dari hotel kan ukurannya sak unyil. Sabun jadi cepat menipis atau mengecil. Untuk orang yang nggak telaten, pretilan sabun langsung dibuang. Padahal, pretilan-pretilan bisa loh disulap jadi jadi sabun yang agak besar dan digunakan lagi.
Lantas, bagaimana caranya supaya mereka menyatu? Gampang banget. Tinggal mengumpulkan pretilan dalam satu wadah dan merendam mereka dengan air dalam beberapa saat, jangan lama-lama nanti malah menyublim.
Setelah itu buang air, tekan pelan-pelan supaya menyatu. Kalau terlalu keras, serpihan sabun yang lunak akan hancur dan malas gabung. Sesudah kering, sabun akan padat dan bisa digunakan. Gampang banget, kan.