Hari begitu cepat berlalu. Beberapa minggu kemudian, ia membuka kotak pos. Di sana banyak surat dan ... satu brosur dari tempat saya kerja, VHS atau Volkshochschule.
Kursus Tertawa
Saya buka halaman per halaman. Tertera program bahasa yang saya bawahi di sana. Di halaman lain, ada yang menarik, oiiii....program Lach Yoga. Lach artinya ketawa dan yoga, olahraga yang dikenal orang sedunia, disukai beberapa orang Jerman dan berasal dari India.
Mengapa diterima dan disukai orang? Bagaimana gambaran kursusnya?
Seorang peserta yang juga murid tempat saya mengajar mengaku training tertawa itu menyenangkan. Pertama, mereka diajarkan untuk jadi seperti anak-anak. Contohnya bertepuk tangan, lalu disertai gerakan seperti goyang kanan dan kiri. Selain itu juga ada latihan pernafasan. Nafas ditarik dalam-dalam, dihembuskan cepat-cepat sambil tertawa terbahak-bahak (buatan) “hahahahahahha." Latihan yang sama untuk hembusan pelan dengan tawa pelan dan terpotong “ha—ha—ha—ha—ha...." sampai nafas habis.
Tertawa dipercaya menular, ketika ada peserta yang tertawa, orang yang melihat ikut tertawa meski nggak tahu apa sebabnya. Coba deh, ada orang tertawa, pasti kita menoleh dan mencari tahu apa sebabnya. Jika paham lelucon yang terlihat atau terdengar, pasti ikut tertawa.
Saya juga ikut geli ketika tahu masing-masing peserta ternyata ada ritual menggelitik telapak tangan lawan.
Tentu bukan acara gratisan seperti kalau kita kumpul dengan teman-teman dan berhaha-hihi. Harga kursusnya 21 euro atau kira-kira tiga ratus ribuan rupiah untuk tiga kali pertemuan, @90 menit dari pukul 18.30-20.00 waktu Jerman.
Kursus itu diperuntukkan bagi orang dewasa dengan segala umur. Pengajarnya tentu saja memiliki sertifikat istimewa, khususnya tentang Yoga Tertawa.
Mengapa Orang Harus Belajar Tertawa?
Orang tertawa pasti dari hati dan pikiran. Nah, dengan tertawa hormon endhorpin dipercaya akan lepas. Hormon itulah yang membuat orang jadi gembira karena sudah tertawa. Kemudian, hormon stress yang menghuni kepala akan dilepas bebas nggak membebani otak manusia. Horeee... dunia serasa indahhhh bagai pelangi. Lupa kalau punya utangggg.
Itulah sebab Dr. Madan Kataria dari Mumbai, India menciptakan Lach Yoga ini pada tahun 1995. Berdiri pula sebuah klub Lach Yoga pada tahun yang sama.
Pada perkembangannya, olahraga ketawa ini mulai menembus pasar Eropa khususnya di Jerman. Sebut saja, Konstanz, Muenchen, Ulm dan tentu, Tuttlingen.