Begitu pula dengan warna. Meski fans warna cerah, tetap menyelaraskan dengan etika. Contohnya jika melayat tetap memakai pakaian gelap, ke pesta dengan pakaian lebih cerah lagi dan seterusnya.
Jadi Kekinian dengan KPA
Ya, ya, ya. Memakai warna-warna gelap di Jerman memang sudah mainstream sejak dulu, bahkan menjadi tradisi. Warna yang saya tularkan ke mereka, warna-warna cerah.
Menurut saya, Indonesia punya warna-warna yang lebih dinamis daripada di Jerman. Tidak hanya digunakan dalam pakaian adat tetapi juga untuk baju harian. Ingat, sehari-hari!
Selama tinggal di Jerman, saya boleh dong, mengambil sikap karena menurut saya untuk menjadi kekinian tidak harus mengikuti pakem yang ada di negeri orang. Saya menyesuaikan dengan keinginan dan kebiasaan saya. Tak harus menjadi orang lain karena setiap orang punya ciri khas yang berbeda, termasuk dalam hal berpakaian. Jika saya memaksakan diri, saya akan seperti bunga yang kekurangan air, layu sebelum berkembang.
Pada hakekatnya, kekinian tidak selalu mengikuti arus yang sedang tren. Warna gelap untuk saat ini, bukan pilihan saya. Karakter warna itu tidak sepadan dengan keinginan saya. Makanya, saya tetap pilih warna-warna cerah untuk sehari-hari maupun kesempatan khusus.
Lantas? Adalah KPA, KayuPutihAroma dari Cap Lang. Aromanya beda banget. Minyak dengan aroma lavender atau bunga mawar (rose) misalnya, akan semakin menunjang penampilan yang sudah be creative, be differentdan beYOUtiful dengan warna-warna cerah tadi. Badan pun jadi hangat.
Bunga lavender jadi pewangi almari baju, pewangi kamar tidur dan ruang tamu. Warna bunga lavender memang cantik, wanginya? Dipercaya akan menenangkan pikiran. Tak heran jika lavendel dipakai sebagai campuran pada minyak untuk berendam, minyak pijat, hand and body lotion,minyak wangi dan sabun mandi. Tak terkecuali, minyak kayu putih aroma dari Cap lang. Mereka punya aroma lavendel pula. Sudah coba Kayuputiharoma? Let'sBe creative, be differentdan beYOUtiful. (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H