Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Badan Boleh Menua, Olahraga Tak Boleh Lupa

29 Oktober 2017   12:11 Diperbarui: 29 Oktober 2017   12:26 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grup senam GYBS (dok.Inge Schad)

Tongkatnya memiliki kaki yang bisa disetting. Yang tajam untuk off road, tanah becek dan sejenisnya. Untuk jalan yang beraspal, tongkat dilapisi karet seperti hak sepatu.

Di kampung kami, Nordic walking biasa dilaksanakan di hutan selama 1 jam. Dimulai dengan pemanasan 10 menit, lalu dilanjutkan dengan Nordic walking keliling hutan. Tiap Nordic walker yang kebanyakan berumur 60 tahun ke atas itu boleh memilih track pendek, menengah atau jauh. Biasanya, kami pilih yang tengah, sepanjang 6-7 km.

Selain berolahraga, asyik sekali menikmati pemandangan Blackforest. Pepohonan yang rimbun, buah-buahan dan bunga-bunga liar seperti Frauenschuhe si anggrek hutan, hewan-hewan (kelinci, burung dan serigala kecil), membawa kita pada suasana alam yang asri dan indah.

Tak heran jika cuaca bersahabat, kami (tanpa grup) berjalan kaki mengelilingi hutan selama 30 menit sampai satu jam, hampir setiap hari pada sore hari.

Ski (Desember-Februari)

Olah raga kelima itu hanya saya/kami lakukan setahun sekali. Musim yang seharusnya ada di Jerman selama 3 bulan pun (Desember-Februari), tidak setiap hari ada salju. Jadi bisa dihitung berapa kali berolah raga ski.

Tantangan yang pertama dihadapi adalah ketakutan akan salju. Selain dingin dengan suhu rendah (minus), salju kadang ada yang keras. Kalau tidak hati-hati akan melukai. Bayangkan kalau wajah atau badan kita harus berdarah-darah dan dioperasi sebab terluka karena terperosok di salju.

Tantangan berikutnya adalah keseimbangan badan, selincah apa orang meluncur dengan papan besi dan dua tongkat di tangan kanan dan kiri. Bukannya sekali jalan langsung nyungsep di dalam gundukan es.

Gerakan belok kanan atau kiri sesuai track yang dilewati juga menjadi salah satu keahlian yang harus dimiliki dalam melakukan olah raga itu.

Cara mengerem kaki dengan membentuk papan luncur bagai potongan pizza segitiga akan membantu pemula seperti saya. Maklum, baru belajar pada umur 30-40 an, sudah masuk kategori terlambat untuk ukuran orang Jerman yang begitu sudah bisa jalan, sudah belajar atau kursus ski.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun