Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jagoan Saya untuk "Best in Opinion"

29 September 2017   22:07 Diperbarui: 29 September 2017   23:31 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, yang sering ketemuan sama Mas Yon ini, pastilah rela banget mencoblos beliau. Mangga.

5. Zulfikar Akbar

Nahhh ... akhirnya, lakon menang keri.Mas Zul ini yang saya vote. Pertama bukan karena mas ZA ini avataarnya ngganteng presto (semoga tidak lebih indah dari aslinya) tapi karena saya merasa beberapa tulisannya meski kadang susah saya mengerti, kok saya yo, ikut bacaaaa gitu loh.

Kedua karena dia jurnalis TopSkor. Tahu kannnn kalau Jerman itu jagonya sepak bola. Bintangnya sudah empat lho yaaa ... empat kali juara dunia. Jadinya, sepertihalnya pamor badminton di Indonesia, begitu pula pamor bal-balan di Jerman. Joss. Ada Mueller, Oezil, Jerome, Klose, Schweini, Neuer, Goetze, Boateng,Khedira, Gomez ... walahhhh anak TK di kampung saya saja hapallll.

Dukung Jerman, ya mas ...

Meskipun jurnalis bola, tulisannya di K nggak melulu soal bola. Ada gaya hidup, humaniora bahkan jalan-jalan. Berarti kayak one man show ya, mas ... Simak artikel "Bennington Memilih Mati Demi Menemani Sahabat" karyanya, diklik 17 ribuan pasang mata. Mempengaruhi orang dengan tulisannya. Abrakadabra.

Ia juga tipe orang yang down to earth. Dalam artikel curhatannya sebagai kompasianer yang lahir tahun 2009, ia menyebut nama-nama Kompasianer yang seangkatan "Edi Sembiring, Kong Ragile, Cech Gentong, Babeh Helmi, Wijaya Kusumah, Ito Frederiksen, Herman Hasyim, Hazmi Srondol, Edi Priyatna, Windu Hernowo, Langit Queen, Eri Subakti, Yusep Hendarsyah, Listyo Fitri, Inge, Syam Asinar Rajam, Boy Rachmat, Dian Kelana, Andy Syukri Amal, Doddy Purbo, Ouda Saija hingga Firman Seponada."

Menceritakan bagaimana jaman nggak enak Kompasiana waktu itu, belum punya member sebanyak sekarang. Dari nama-nama yang disebut itu, mas Zul termasuk golongan yang masih eksis, awet tanpa bahan pengawet. Di antara kesibukan mencari sekotak berlian dan kehidupan pribadi, mas Zul masih sempat menulis dan aktif di K. Selamat.

Pernah saya disenggol dalam tulisan mas Zul, lupa tentang apa. Hiyy ... rasanya tersand(j)ung.

Kesamaan kami adalah, sama-sama belajar bahasa Inggris di Universitas.  Jadi little-little I can lah.

Di instagram dan FB (dengan jumlah temannya, hampir 5000) pun kami saling follow. Dari sana saya tahu ... Fikri nama kesukaannya, punya dua perempuan di dunia yang sangat ia cintai (selain ibunya); istrinya dan anak perempuannya! Berbahagialah. Nggak perlu ada tragedi sunatan kedua kayak di youtube, ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun