Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Wahyu Sapta, Jagoan Semarkutigakom di Kompasianival Award 2017

27 September 2017   16:18 Diperbarui: 27 September 2017   21:18 1638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbak Wahyu (kiri), saya (Kanan) dok.Wahyu

Dari situ, sudah terbaca bahwa mbak Wahyu sangat pandai bermain kata-kata, berfantasi dan ... romantis. Uhuy. Sebagai bocoran, mbak Wahyu itu lulusan FISIP UNDIP Semarang, anak sospol bukan anak sastraaaaa. Barangkali karena memang lahirnya, mbak Wahyu yang baik itu sudah melankolik. Dia ada bakat alam dari Tuhan, menenun kata demi kata menjadi kain cerita yang asyik. Diasah dari waktu ke waktu, pakai cinta.

Karya Mbak Wahyu

Meneliti 266 karyanya di K dengan 76.394 view, memang pernah ada yang hanya dilihat 2 orang. Tepatnya pada posting berjudul "(HUT RTC) Rindu Niki dan Nata" pada tanggal 23 Maret 2016. Meskipun begitu, ia bukan sosok yang cepat putus asa. Rata-rata postingannya soal fiksi, ada juga masakan, bedah buku dan jalan-jalan. Tulisannya terus mengalir deras dengan hati tanpa berharap banyak yang baca, dapat HL atau barangkali vote. Salut!

Perhatikan judul-judul artikel fiksinya seperti "Menyesap Rahasiamu", "Kopi dan Jeda Kepergianmu yang Tak Lama" atau "Kekasih yang tak Pandai Ungkapkan Kata"... hmmm... seperti sebuah melodi.

Kini, lihatlah ... ia bagai larva yang jadi kupu-kupu. Mbak Wahyu jadi idola admin dan penikmat fiksi. Tak heran jika tulisannya bisa hit 2312 an. Misalnya tanggal 19 September 2017 "Cerpen: Firasat yang Tak Kumengerti." Komentarnya ada 28, banyak tuh. Top BGT.

Senang. Senang sekali melihat perkembangan sastra mbak Wahyu. Dalam percakapan kami di Facebook, saya menyampaikan dukungan padanya untuk dicalonkan dalam "Best in Fiction" dan menyarankan untuk sering posting di K dan ... menulis buku! Segera! Tulisannya bagus-bagus, lho. Sayang kalau nggak didokumentasikan. Melihat dari postingannya di Kompasiana, saya mencium firasat munculnya buku cerpen mbak Wahyu yang perdana "Aku, Pemilik Hati yang Beku." Amieeeeeennn. 

Di waktu yang bersamaan, mbak Wahyu pengen mendukung saya melaju di Kompasiana Award karena katanya, artikel saya keren-keren dan banyak HL. Halaaaaaaaaah, ora, mbak ... foto saya nggak ada. Koboooong. Doamu tidak terkabul. Ya, wis. Memang jalannya di K begitu. Tahun 2013-2014 sudah jadi nominee, kok ... tapi nggak dipilih orang. Xixixi.

Admin Rumpies The Club

Kalau menyimak Kompasianival tahun lalu dan mendengar nama mbak Fitri Manalu disebut sebagai The Best in Fiction 2016, bisa jadi mbak Wahyu (yang juga seadmin dengannya di Rumpies The Club) akan mengikuti jejaknya.

Apa itu Rumpies The Club? Itu komunitas Kompasianer yang hampir mirip dengan Fiksiana Community di Kompasiana. Latihan menulis fiksi bersama-sama, bikin event dan dijadiin buku! Seru.

Eh, ngomong-ngomong, menjadi admin sebuah komunitas tentu harus punya karakter tersendiri. Mengatur orang banyak, bekerjasama dengan orang banyak dan punya waktu yang banyak adalah beberapa di antaranya. Tidak asal-asalan. Kalau tidak mampu, berabeeee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun