Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kapan Botol Refund Marak di Indonesia?

8 September 2017   18:21 Diperbarui: 11 September 2017   21:33 2121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Botol non refundable Indonesia (dok.Gana)

Labuan Bajo, Agustus 2017.

Ahai. Indonesia memang indah. Di mana-mana kekayaaan alam dan keindahan pemandangannya tak jemu bisa dinikmati. Tak terkecuali di Labuan Bajo (red: labwan bayo, kata bule-bule). Bukit, pantai, pepohonan, goa, air terjun, danau, pulau, flora, fauna... Wowwww.. semakin tahu wisata Indonesia nggak kalah sama luar negeri. Guarantee not to run.

Oooops. Sayangnya, selama seminggu di Labuan Bajo, kesan itu seolah rusak oleh tercemarnya lingkungan. Iya, banyak sampah. Sampah plastik khususnya.

Botol non refundable Indonesia (dok.Gana)
Botol non refundable Indonesia (dok.Gana)
"Kamu lihat ikan, nggak?" tanya saya pada suami.

"Nggak ..."

"Mungkin ikannya pada ngumpet takut sama kamu" celoteh saya

"Jahaaaat. Eh, adaaaa ... ada ikan!" teriak suami. Ia kegirangan.

"Mannnaaa?"

"Tuh ... ikan Aqua" tangannya menunjuk pada botol plastik yang berenang di antara kapal yang berlayar. Bercanda, saya timpuk dia pakai bantal kapal.

Saya nggak yakin botol yang mengapung itu botol Aqua, tetapi mind set dia, kalau ada botol minuman plastik Indonesia, ya Aqua. Padahal banyak merk produsen air minum mineral dalam kemasan lainnya. Bak jamur di musim hujan, deh. Bahkan ada kampus di Surabaya yang punya merk air minum mineral sendiri.

Botol yang mengapung di Labuan (dok.Gana)
Botol yang mengapung di Labuan (dok.Gana)
Botol oh botol (dok.Gana)
Botol oh botol (dok.Gana)
Mengapa kesadaran masyarakat kurang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun