Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

10 Hal yang Harus Dilakukan saat Bertemu Atasan Suami Anda

22 Mei 2017   16:57 Diperbarui: 23 Mei 2017   12:29 1813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu waktu di Indonesia saya biasa pakai sepatu hak tinggi, eee ... begitu di Jerman berubah dengan sepatu ket atau boots terus. Hari itu, saya pikir istimewa jadi pakai baju lady cut, stocking dan sepatu hak tinggi lah. Agak menyiksa karena saya jadi kayak flamingo yang jalan kaki di rawa-rawa. Udah nggak kebiasa lagiiii.

Untuk make-up, saya pakai bedak, eyeshadow, alis, mascara dan lipstik yang disapu tipis-tipis. Selain lebih cepat, juga nggak terlalu heboh seperti kalau menari di panggung.

Saya memang nggak cantik-cantik amat (uhukk) tapi setidaknya wajah saya jadi asyik dipandang karena segar. Istri tameng suami, betul? Boleh malu-malu tapi jangan malu-maluin.

Endingnya, sebagai kolektor asesoris warna-warni, saya pilih kalung dan anting emas untuk dipakai makan malam itu. Modelnya sederhana dan saya kira emas, pas di mana dan kapan saja.

Dandan selesai dan taraaa ... suami bilang, “Wah, kamu cantik, buuuuu.“ Halah, wis ndang mangkat.

2. Diskusi dengan suami

Di dalam mobil, saya tanyakan isu-isu terbaru big boss yang biasa suami share. Biar nggak kudet, kannn?

Saya tanyakan juga, kalau dijemput, bos minta duduk di mana di dalam mobil? Ternyata big boss suka duduk di belakang. Barangkali karena lebih luas dan duduk di depan bisa sport jantung karena suami saya kalau nyetir kayak Michael Schumacher. Jadi ingat, kalau ibu dubes RI di Hongaria sampai kaget dan memotret speedometer dalam perjalanan Swiss-Jerman. Bukan naik mobil tapi terbaaaaang.
 Lho, lho, mengapa saya tanyakan tempat duduk? Karena saya diajari orang tua bahwa yang duduk depan adalah orang yang dihormati dan harus diutamakan untuk ditawari dulu.

3. Menyapa dengan ramah

Orang Indonesia terkenal ramah, kan. Soal ini pasti gampang untuk dilakukan, tinggal menarik senyum saja. Sayangnya, nggak semua orang bisa menjabat tangan dengan yakin dan menatap mata yang dijabat tangannya. Kontak tangan ini penting untuk meyakinkan kedua belah pihak. Ada kan orang yang jabatan tangannya kayak lelembut saking lembutnya, nggak terasa. Tadi udah salaman belum, ya? Belum dibalang.

Sembari mengguncangkan tangan saat menjabat, saya ucapkan selamat malam dan menyatakan bahwa saya senang bertemu dengannya. Begitu pula kepada kemenakannya yang kali itu ikut business trip.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun