Ups, sudah Minggu. Habis ditanggap pada malam Indonesia di Heidelberg yang dua jam dari rumah, pengennya istirahat. Apalagi, Senin adalah hari pertama untuk beraktivitas. Harus fit!
Rupanya, keinginan itu bertepuk sebelah tangan ketika suami mengajak saya untuk menemaninya makan malam bersama big bos yang datang dua jam setelah kami tiba di rumah.
“Aku sudah menemanimu di malam Indonesia, sekarang gantian kamu temenin aku makan malam sama bos.“
“Nanti ngomong apa sama pak bos? Bingung, nggak ngerti, aaaaah! Di rumah aja, ya?“ Mata saya jadi kayak Garfield, berkedip-kedip. Wis ngantuk.
“Ich kenne dich ... komm schon“
Suami yang bikin saya pusing karena kadang nggak paham gayanya itu bilang bahwa ia mengenal istrinya. Mosok, pak?
Ia memeluk badan saya erat-erat dan mencium beberapa kali. Seperti biasanya, memang suami saya punya cara sendiri untuk membuat saya meluluskan permintaannya. Kami jadi berangkat, setelah yakin anak-anak sudah siap masuk kamar tidur.
Tak berapa lama, kami jemput bos di hotel. Begitu turun dari mobil, kami langsung menuju lobi di mana beliau berada.
OMG! The big boss was there. What did I do?
1. Berdandan rapi
Saya suka dandan. Baju yang saya pakai sederhana dan menunjukkan sisi kewanitaan tapi nggak vulgar but fantastic! Warna-warna terlalu girly yang biasa saya pakai dan genjreng, saya simpen.