Buku diberi kata pengantar oleh Yang Mulia Wening Esthyprobo Fatandari selaku Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh di Hongaria. Sebuah replika cover ukuran A3, terpajang di meja depan pintu utama.
MC mulai membuka acara dengan mempersilakan saya untuk maju, menampilkan tari pembuka “Geyol Dhenok“ dari Semarang. Tarian ini sengaja saya pilih karena energik dan saya dari Semarang serta kebetulan ibu dubes yang lahir di Pekalongan juga besar di Semarang. Passsss!
Lima menit berlalu, sebuah film singkat tentang keindahan Hongaria dan Indonesia ditampilkan. Luar biasa, jadi ingat layar tancap.
Sekretaris pribadi ibu dubes, Karina Anjani, kali itu juga pamer kepiawaiannya menari. Kali itu, tari Kesatria. Perempuan yang mengaku tomboy dan masih lajang itu mengaku jadi suka menari karena bergabung KBRI Budapest. Ia memang beruntung dipilih ibu ambassador Wening.
Sepuluh menit sudah. Ibu dubes dipersilakan memberi sambutan oleh MC. Disambung sambutan saya selaku penulis buku tersebut. Berusaha menyemangati para ibu rumah tangga dan mahasiswa yang ada di Budapest dan sekitarnya. Menulislah! Buku kalian ditunggu ....
Tak lupa pemberian replika cover buku dari saya kepada ibu dubes. Masing-masing tamu undangan dari Hongaria mendapat satu buku tentang negara mereka. Mbak Hayati, pemilik apartemen di Budapest yang sudah lama nyari buku tentang Hongaria berbahasa Indonesia tapi nggak juga ketemu sangat senang menerima satu eksemplar. Yang lain, beli sendiri secara on line ya ... Amazon ada di mana-mana kan? Yang di Indonesia bisa di seluruh toko buku Gramedia. Kejarrrr. Sebelum berkunjung atau tinggal di sana dalam rangka kerja atau beasiswa ... kenali dulu sambil bermimpi lalu, wujudkan!
Sejam kemudian, acara kedua ditutup. Lantas? Makan nggak makan kumpul dan hari itu, dua koki wisma KBRI (Annin dan Yogi) memasak untuk paling tidak 50-60 orang. Dua hari dua malam, sarjana tata boga yang pernah juga kerja di hotel Kura-Kura, Karimunjawa jibaku menyajikan makanan Indonesia yang terbaik. Terlihat penulis buku anak-anak Hongaria (Erika Bartos), Dirjen Asia Pasifik kemenlu Hongaria (Sandros Sipos, PH.d) dan beberapa orang Hongaria nggak ketinggalan menyantap makanan berbumbu Indonesia itu. Bahkan sampai tanduk alias bola-bali ambil. Suedapppp! Sisanya? Ada operasi plastik, xixixi ... bungkusssssss!!! Matur nuwun, ibu dubes atas jamuan makan malamnya.
Kenyang. Laporan selesai! (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H