Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hadiah Terindah untuk Perempuan Sedunia

15 Maret 2017   17:01 Diperbarui: 16 Maret 2017   06:00 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Selamat hari perempuan, buu ...“

Pagi-pagi suami saya sudah kasih kecup sayang dan memeluk erat-erat.  Saya pegang jidatnya, nggak panas. Berarti nggak lagi menggigau. Saya cubit, dia mengaduh. Ahhhh, dia sedang tidak bermimpi!

“Aku hari ini “libur“ ...“ Saya mengingatkannya.

Biasa, kalau merayu pasti minta upah. Karena sedang berhalangan, harus diinformasikan segera, biar nggak kecewa.

“Nggak buuuu ... hari ini hari perempuan, kamu boleh relax, nggak boleh stress. Nanti malam garasinya nggak bisa dibuka.“ Kami pun ngakak berdua.

Eh. Garasi? Tukang pasang keramik kamar mandi yang sudah datang jam 7.18 dan mendengar percakapan kami, bingung. Lah iya, wong garasi di mana bahan bangunan tergeletak, jam 7 pagi sudah dibuka, kok dibilang nggak bisa dibuka. Siang dan malam beda, ya? Hahaha.

Rupanya, hadiah indah dari suami pada hari perempuan internasional tidak hanya ucapan dan tumpahan rasa sayang. Siangnya, habis meeting di kantor temannya (red: bukan mijit sing penting-penting), sudah telpon dari mobil:

“Aku punya hadiah untukmu, pasti kamu suka ...“

Halahhh ... hadiah opo maneh tho, pakkkk? Setiba di rumah, saya baru tahu. Yaelahhh ... karton box besar! Surpriseeee. Isinya? Rosenbogen alias gapura besi untuk bunga mawar. Ihhh, perhatian ... tahu saja kalau saya suka tanam mawar dan yang jenis merayap, hanya dililitin ke pohon tinggi sebelahnya. Nggak ada pagar, nggak ada gapura. Sekarang jadi lebih rapi dan beautiful. Uhukkk.

Walaupun Aku Lemah, Ibuku Kuat!

Yang ucapin selamat hari perempuan sedunia nggak cuma suami tercinta. Beberapa ucapan saya terima dari teman di FB dan WA. Salah satu yang berkesan adalah dari mbak Ayuk di Freiburg. Ia mengirim sebuah link video yang menyayat. Isinya tentang pidato gadis Korea Utara. Apa yang istimewa?

Dilahirkan tahun 1993, gadis yang dibesarkan di Korut, tidak pernah tahu tentang legenda Romeo dan Juliet yang romantis. Yang ada hanya propaganda sang diktator, Kim.

Begitu lahir, ia langsung diculik. Waktu umur 4 tahun, diberi nasehat ibunda memendam pikiran dan menjaga lisan. Pantangan berekspresi dan berkomunikasi dengan dunia luar, jika dilanggar berakibat fatal. Berani mati. Pada ulang tahun kesembilannya, ia melihat ibu seorang teman dihukum mati di depan publik lantaran nonton film barat!

Hidup di negara yang hanya ada satu saluran TV, tidak ada internet pasti pantas kalau ia dan keluarga merasa senang jika berhasil melarikan diri. Setelah lolos dari Korut pada umur 14 tahun, bapaknya meninggal di China dan ia harus menguburkannya secara diam-diam pada jam 3 pagi.  Air matanya tak bisa turun dan takut untuk dikirim kembali ke Korut.

Tak sampai di situ saja, dalam perjalanan melarikan diri, ia melihat ibunya diperkosa oleh  seorang broker dari China.  Yang diincar sebenarnya sang gadis, yang waktu itu masih 13 tahun. Ia berujar, ada pepatah di Korut "Walaupun aku lemah tapi ibuku kuat“. Ibunya memang perempuan kuat, memilih dirinya untuk diperkosa demi melindungi anak gadisnya. Pengungsi Korut mencapai sekitar 300.000. Sebanyak 70% wanita dan gadis remajanya jadi korban, dihargai 200 dollar saja....“

Merinding sekali melihat video one young world itu. Seperti film saja tapi ini nyata. Ada lho, gadis kecil yang mengalami kerasnya kehidupan seperti di Korea Utara. Mengagumi kekuatan gadis kecil yang sekarang sudah teenager dan pasti sudah beranjak dewasa, mampu membuka mata dunia. Bahasa Inggrisnya yang bagus dipadu dengan pemikiran yang maju, membuat curhatan masa lampaunya tidak semata-mata meratap-ratap layaknya cerita film Bollywood. Itu lebih membuat orang jadi berpikir. Bahwa perempuan bukan makhluk yang lemah. Pada suatu waktu, bisa lebih kuat daripada laki-laki karena beragam hal.

Pepatah Korea Utara itu, pas untuk negara manapun. Meskipun ada anak yang lemah ibunya pasti kuat. Saya sendiri pernah merasa kelabakan merawat tiga anak di Jerman dan sering ngomel-ngomel. Lalu, saya malu sendiri karena ingat, ibu saya membesarkan 7 anak tidak pernah mengeluh. Saya lemah tapi ibu saya kuat.

Jika ada seorang perempuan merasa lemah, nasehati untuk mengingat ada Sang Pencipta dan ... ibunya, sumber dari segalanya. Ia tidak sendiri. Insyaallah  akan mencerahkan.

Ada perempuan di dunia yang dilahirkan jebrot sudah kuat. Ia mendapat anugerah dari Allah.

Ada perempuan di dunia yang dilahirkan sangat lemah tapi dihajar oleh kerasnya kehidupan. Ia mendapat hidayah dari Allah hingga menjelma sebagai perempuan yang kuat.

Sekarang, saya mau tanya, termasuk perempuan kuatkah Anda? Mari sama-sama ngacung!

Jangan sebentar-sebentar nangis.

Baru sekali jatuh, sudah putus asa.

Sekali kesusahan, langsung mengeluh.

Jangan.

Let’s say; “Thanks, God I’m a woman and ...do things for good.“

Hadiah Terindah untuk Perempuan Sedunia

Apa sih sebenarnya makna hari perempuan sedunia bagi kita perempuan? Ada yang nyeletuk, itu hari biasa seperti hari-hari lainnya. Sebagian lagi bilang, itu sebuah titik pengingat kiprah wanita di dunia. Sudah keren, maju, huebat dan top morkotob. Yang mengingatkan kita akan keberadaan perempuan di dunia, bahwa laki-laki dan perempuan di dunia ini bisa sejajar, saling mengisi. Setelah perempuan berada di posisi yang lebih tinggi dari laki-laki, tidak boleh lupa akan kodratnya sebagai perempuan. Goodbye, congkak.

Zaman sekarang, perempuan boleh mengeluarkan pendapatnya secara bebas. Tidak ada yang berhak membatasi pola pikir dan tulisan para perempuan. Jika perempuan itu bisa bertanggung-jawab, biarkanlah.

Perempuan sah menyalurkan semua hobinya supaya bahagia. Tidak harus berada di kantor, dari rumah pun, perempuan tetap bisa berkarya. Yang pinter masak bikin katering door to door sampai partai gaban. Yang pinter nulis, nulis di blog ikutan lomba atau bikin buku. Yang pinter merajut bikin kerajinan, pasarkan. Yang pinter lukis, pamer lukisan lalu juallah sesukamu. Yang pinter jualan, bikin on line shop. Yang senang tanaman, tanam hasil bumi (buah dan sayuran) atau tanaman cantik seperti bunga.

Lebih dari itu, yang sudah berada di kantor, jangan sampai lupa kembali ke rumah karena “home sweet home, home is where the heart is“atau “Rumahku, istanaku. Rumah adalah tempat di mana aku merasa nyaman.“ Jangan pergi dari rumah lalu saat pulang, salah masuk ke rumah orang. Yaelahhhh ... belum minum sudah mabok duluan. No go.

Yang terpenting dari hikmah hari perempuan internasional adalah bahwa perempuan bisa menghargai dirinya sendiri. Rendah hati boleh, rendah diri no way. Perempuan harus mengerti kapan berbicara, bagaimana bertindak dan mempresentasikan diri seutuhnya. Sebabnya, perempuan bukan makhluk yang biasa. Ia dilahirkan di dunia untuk menjadi sangat istimewa. Jika diregang bisa sekuat kawat, dipakai mampu senyaman dan sehebat bahan kulit.

Setelahnya, perempuan kudu mampu menghargai orang lain seperti halnya menghargai diri sendiri. Jangan pernah mengucap:

“Aku lebih berhasil bisnisnya, kamu gagal ... ke laut aje, sonooo.“

“Aku terkenal, kamu tercemar ... emang enakkkk?“

“Pangkatku lebih tinggi, kamu lebih rendah ... mana mungkin kamu mengungguliku, jalan karirmu tertutup.“

“Aku penulis hebat, kamu penulis abal-abal ... sudah nggak usah nulis nanti mataku sakit bacanya.“

“Aku cantik, kamu buruk rupa ... nggak bakal ada yang melirikmu, stay at home ajah!“

“Pendidikanku lebih tinggi, kamu nggak berpendidikan ... ke belakang noh.“

“Suamiku lebih kaya, suamimu miskin ... kasihan deh lo.“

“Baju, tas dan sepatuku mahal dan bermerk, punya kamu kampungan, pasaran dan murahan ... nggak malu kamu?“

“Anakku hebat di sekolah sampai rangking dan dapat beasiswa, anakmu sudah nggak naik kelas raportnya kebakaran...“

“Aku koki ciamik, masakanmu tidak enak ... sudah nggak usah repot masak, nanti malu-maluin.“

Adalah bijak. Biarkanlah kehidupan yang membuktikan dan masyarakat yang menilai. Supaya setiap perempuan menanam, lalu menuai. Tetaplah beraktivitas dan berekspreski tapi tampillah sopan dan jaga ucapanmu. Yup. Menang tanpa ngasorake, menjadi pemenang tanpa menjelek-jelekkan orang lain.

Perempuan, mari buktikan pada orang lain bahwa kita kuat, dengan menghargai diri sendiri dan orang lain pada saat yang sama. Menjadi lebih baik itu bagus karena baik saja barangkali tak cukup. Menjadi diri sendiri tanpa harus menjadi orang lain yang dipandang lebih dari kita. Itu kekuatan perempuan yang luar biasa.

Saya pikir, itulah hadiah terindah. Teramat indah. Untuk semua perempuan sedunia.

“Eh, Gana ... memang kamu sudah dapat hadiah terindahnya?“

“Lagi usaha ...................“(G76).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun