Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tiga Alat Elektronik Pendukung Perjalanan Traveling Saya

9 Desember 2016   21:12 Diperbarui: 10 Desember 2016   03:35 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, lipstik. Traveler kok dandan? Boleh dong. Saya nggak mau travel tapi kucel, harus tetep ceria meski belum mandi. Asal pakai lipstick tidak seperti yang nongol di Youtube; seduh sup-pakai lipstick, seduh sup-pakai lipstick. Yang itu keterlaluan.

Warna merah jambu atau oranye pada bibir, saya percayai bisa membuat wajah cerah dalam perjalanan. Apalagi yang ada mousturizer, pelembabnya, biar tidak kering.

Keempat, dompet. Dompet harian yang gedenya segaban, saya ganti dengan yang lebih kecil dan tipis, asal mampu diisi; uang receh, beberapa lembar uang, kartu ATM, SIM dan kartu kredit. Demi keamanan, diletakkan paling bawah dan agak tersembunyi.

Selain tas punggung apa lagi yang harus saya bawa selama traveling?

Peralatan elektronik!

1. Kamera DSLR

Masih ingat betul. Kamera jadul punya bapak dengan roll film, saya bawa ke wisata SMA ke Bali dan ke luar negeri, Philippina. Waktu kerja, duitnya habis untuk jalan-jalan dan membiayai kuliah, jadi memang belum pernah terpikir beli kamera.

Belakangan, waktu pacaran, dihadiahi pocket kamera dengan 5 megapixel karena tahu saya suka motret. Muncul rasa kasihan karena saya membidik gambar dengan kamera jadul, barangkali.

Lalu ganti kamera dengan 12 megapixel. Hasil jepretan saya gunakan untuk pelengkap artikel blogging, membuat buku dan menyelenggarakan pameran di Jerman dan Indonesia.

Belakangan, beralih ke kamera canon EOS500D 15 megapixel yang masih berfungsi sampai hari ini. Kapan itu pernah juga rusak shutternya dan berhasil direparasi berdua dengan suami.

Kamera Spiegel Reflect atau refleksi ini, waktu itu dibandrol 500€ an belum termasuk kamera extra, tele. Tahun ini harga komplit, 200€ an sudah boleh (sekon di Jerman).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun