Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mau Ngebut? No Alcohol dan Pilih Sirkuit!

13 September 2016   16:08 Diperbarui: 13 September 2016   16:13 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan raksasa, Ralf Schumacher di depan resto

Ohh ... ada yang hitam tapi bukan kesatria baja hitam. Dekorasi berupa ban tampak di beberapa sudut. Semoga resto nggak ada menu ban mobil. Alot kali yaaa ... giginya bisa ancur dan ... hitam! Hohoho ....

Tak berapa lama, makanan disajikan. Saya pesan sup sapi Rinder Gulasch Suppe. Selain itu tentu ada makanan khas Jerman yang bisa dipesan, Schnitzel! Daging pipih bertabur tepung yang digoreng itu memang sukaan orang Jerman dari anak hingga lansia. Harganya juga nggak mahal, standar Jerman lah. Harganya? Nggak ngebut kok. Makanan anak-anak, 5€ kalau dewasa 10€ an. Rasanya juga enak.

Saat makan, dari belakang terdengar pintu dapur tersibak karena waitres keluar masuk antar-ambil makanan, terlihat para koki berbaju hitam rapi. Nggak lecek atau kumal. No.  Merekalah yang berjasa meramu makanan Jerman, Italia dan Amrik di sana. Jadi ingat film Ratatoui. Xixixi. Resepnya pasti yang bikin mak nyoss.

Ngebut di Sirkuit Harus Bebas Alkohol

Ngobrol sudah, minum sudah, makan sudah, liat-liat sudah. Terus? Balapan! Haha nggak takut muntah ya ....

Anak-anak pun daftar ikut (umur 10 tahun ke atas, boleh). Ada banyak ketentuan termasuk umur dan jenis mobil balap yang diijinkan untuk dipakai. Yang anak-anak pakai mobil elektro, yang dewasa pakai BBM. Helm wajib. SIM nggak perlu.

Yang menarik dan mendidik adalah syarat terpenting ngebut di resto;  yang tadi di resto sudah minum alkohol kadar serendah apapun, nggak boleh naik. Nanti nabrak. Bahkan pelayan sudah mengingatkan ketika pesan minuman dari awal;

“Mau pesan minum apa?“ Pelayan bermake up tipis itu tersenyum. Tangan sudah siap memencet pesanan di tablet.

“Bir.“ Orang Jerman. Kalau nggak minum bir nggak asoy. Kadang minum bir bisa kayak minum air putih. Glek-glek-glek...

“Tapi nanti dilarang ikut ngebut di sirkuit ya?“ Waitress cantik itu mengingatkan.

“Nggak papa ... anak-anak aja dan istri yang setir.“ Suami dan temannya ngakak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun