Mencari kekurangan buku diri sendiri memang paling susah, jadi saya cari kekurangan buku orang lain (tapi bukan bermaksud menjelek-jelekkan yaaaa). Maaf ya, pak. Font tulisannya beda-beda, ada baiknya kalau editor mengubah font dari awal sampai akhir dengan font yang sama. Lebih enak di mata. Begitu pula dengan spasi, disamakan lebih baik; 1,5 semua atau 1 semua. Buku saya suka dikritik bapak ibu di Semarang (setiap satu eksemplar saya haturkan sebagai koleksi perpustakaan di rumah orang tua). Katanya, buku saya suka tulisannya kecil-kecil.
Penggunaan aku atau saya sebaiknya juga disamakan. Dalam satu judul saja, ada yang aku dan saya. Kalau aku, aku semua ... kalau saya ... saya semua (contoh halaman 10-11). Kecuali kalau memang subyeknya banyak dalam satu buku (kompilasi/antologi). Orang kann lain-lain ada yang seneng bilang aku, ada yang seneng menyebut saya.
Kesalahan tanda baca dan pengaturan margin, pastilah hal yang biasa.
Kesimpulan
Menurut saya, buku ini memang “bertenaga dalam.“ Tidak hanya dirasakan dari apa yang ditulis tapi juga siapa yang menulis. Tidak mudah untuk menjadi seperti itu karena ini melalui proses hidup yang panjang, seiring bergulirnya waktu. Pencerahan diri tidak serta merta didapat begitu saja meski sebenarnya ini sudah ada di dalam diri setiap manusia. Sebabnya, mengungguli orang lain barangkali bisa dilakukan tapi sangat sulit memang untuk mengalahkan diri sendiri. Memotivasi diri dan menginspirasi orang lain memang gampang-gampang susah karena memotivasi dan menginspirasi diri sendiri saja susahnya minta ampun.
Buku ini tetap layak dibaca oleh siapapun yang berniat untuk selalu berbuat baik dan mengamalkan kebaikan dalam hidup, terus menjadi baik, arif dan bijaksana. (G76)
PS:
Today, you have just turned to 73! Happy birthday, dear Pak Tjiptadinata Effendi. May God bless you and your family. Let’s meet up one day!
Paaaaaaaaaaaaaakkkk, kami Kompasianer mencintaimu dengan sederhana bukan karena apa-apa ada, bukan karena bapak banyak uangnya. Tapinya nggak papa, kalau duitnya menjamur, Gana dibagiiiii. Jangan lupa kalau kita ketemuan, Gana minta nasi padang sama lombok ijonya bu Lina, yaaaa ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H