Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Schmotzige Donnerstag, Orang Jerman Bikin “Bolang-baling“

17 Februari 2016   16:35 Diperbarui: 18 Februari 2016   09:09 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Iya nih ... aduhh ... ngumpet di mana ya?“ Meski berdiri, tak terlihat sosok anak bungsu yang tadi lari-lari  sama anak-anak sebaya. Dan dari belakang, si anak memeluk bapaknya sambil merem. Walaaaah ... anak ragil takuuuut. Setannya serem, matanya ada lampu menyala. Hiyyy!

[caption caption="Hemndglönkerball"]

[/caption]

[caption caption="Berpakaian putih-putih, baju tidur jaman bahula ... "]

[/caption]

[caption caption="Kumpul dengan warga setempat, asyik!"]

[/caption]

[caption caption="Nenek sihir lampunya mencorong ... hiyyyy"]

[/caption]***

Nah, itu tadi tradisi Schmotzige Donnerstag yang di Jerman ditandai dengan beragam acara sehari semalam dan pakai acara nggoreng bolang-baling. Di Semarang tinggal keplok ...ada yang belok, itu tukang jualan bolang-baling disunggi, atau beli di perempatan yang jualan pakai gerobak. Di Jerman, bikin sendiriiiiii ... Eh, kapan pertama kali Kompasianer mengunyah bolang-baling? Semoga tidak lupa sama jajanan tradisional itu. Orang Jerman yang modern, maju saja masih melestarikan budaya yang turun-temurun diwariskan. Siapa bilang yang jadul itu harus dibuang? Selamat pagi. (G76)

 

Note: Schwabisch, bangsa Jerman yang tinggal di daerah selatan, di sekitar hutan Blackforest (Schwarzwald).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun