Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Schmotzige Donnerstag, Orang Jerman Bikin “Bolang-baling“

17 Februari 2016   16:35 Diperbarui: 18 Februari 2016   09:09 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi sudah ramai. Malamnya tambah ramai karena sejak pukul 18.00 warga kembali kumpul di depan kantor kelurahan. Mereka masih berpakaian sama seperti pagi tadi. Setelah itu long march menuju lapangan balai setempat.

Ohhhh ... iya mereka masih membunyikan gedumbrengan. Mau blek roti, mau tong sampah, mau panci ... semua dibawa. Pemukulnya bisa ranting kayu atau Kochlöffel, kayu untuk memasak sup.

Sampai di lapangan, semua mengelilingi tali yang sudah  dilingkarkan panitia. Panitia akan mendirikan pohon Narren. Tim yang terdiri dari 12 orang itu berhasil mendirikan pohon di mana ada figur nenek sihir yang ditalikan (nantinya akan dibakar pada Funkelnfeuer, hari Minggu setelah hari Aschermittwoch, hari Rabu).

[caption caption="Mulai pukul 06.00 gedumbrengan"]

[/caption]

[caption caption="Keliling kampung bangunin orang"]

[/caption]

Perayaan Hemndglonkerball

Setelah pohon berdiri, orang masuk hall. Gedung pertemuan penuh dengan lautan warna putih, dari pakaian warga, sebagian dengan pakaian loreng merah atau biru, khas fastnacht.

Hiburan berupa tarian, mulai dari tarian anak-anak sampai tarian nenek sihir disajikan. Kami menikmati acara, sekalian kumpul warga ... jarang-jarang kann? Kesibukan sehari-hari dan orang-orang tidak terbiasa ketemu setiap hari meski dengan tetangga sebelah. Akhirnya, kumpulll ... ada segi positifnya.

“Buk ... anaknya mana?“ Suami tengak-tengok.

“Ilang, pak“ Rasa khawatir juga ikut merayap di dada.

“Waduh gelap. Lampunya mati. Itu grup tukang sihirnya datang. Anakmu pasti takut.“

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun