Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Triberger Weihnachtszauber, Peringatan Natal di Kota Triberg, Jerman

2 Januari 2016   21:24 Diperbarui: 2 Januari 2016   21:35 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konser api

Koran lokal memberitakan terjadinya kecelakaan dalam Weihnachtszauber pada tanggal 29 Desember 2015. Rupanya salah satu pemain konser api terbakar tangannya dan harus diangkat helikopter menuju RS pusat. Meskipun demikian, show api yang menurut rencana digelar dari 25-30 Desember pukul 15.00-21.00, tetap digelar dari awal hingga akhir.  Rekaman pesan kesan dari si korban ditayangkan di layar tancap. Ia terbaring di tempat tidur RS ditemani crew yang akan melanjutkan show pada hari penutupan. The show must go on.

"Kinderbereich ..." Suami saya kasih perintah nemeni anak-anak ke barisan paling depan. Tempat khusus untuk anak-anak, yang disediakan oleh panitia. Lahhhh mana desel-deselan, mana bisaaaa ... Untung kami bertiga kecil tubuhnya. Kami pun blusukan di antara kaki-kaki orang Jerman dewasa... Arghhhh sampai juga.

Karena badan saya kecil, ada untungnya. Kami bisa melihat show dengan bebas. Agak ke depan, padahal antrian orang yang melihat sambil berdiri itu berkelok dan panjang. Oh, mantab. Piano yang mengeluarkan api ke udara kalau dimainkan.... putri dalam bola kaca. Bola-bola api dan masih banyak lagi ...

Masakan Asia diserbu penonton

Konser api digelar tiap 30 menit. Itu demi menghindari kekecewaan penonton yang tidak bisa melihat dengan jelas. Jalannya dibikin satu arah. Sekali melawan arus, silakan diumpat. Dibunyi-bunyikan .... hahahaha. Nasib.

Usai keluar dari jalur, kami mampir kedai Crepes. Ya ampuuun ... antriannya kayak waktu di film jaman Belanda antri beras ... Kami pun pindah ke masakan Asia. Sama saja. Wah, ternyata banyak orang Jerman suka yaaa ...

"Aku tadi beli mini box. 5€! Gila ... Kalau 2,5€ kayak di kota kita itu ... Aku bisa beli 5 ... Pasti habis. Kalau harga segitu, sayang uangnya. Mahal" kata tetangga saya sambil ngakak. Kacamata Supermannya gerak-gerak.

"Besok saja tanggal 9 Januari kamu bisa makan banyak di pesta Indonesia, kalau sisa bungkusss ..." Hahahaha suami saya komentar.

"Lah iya kalau harga roti bakar 1€ dan sosis 1€ gak papa. Pantes lah ... Anak-anak juga seneng bikin Backbrot bakar sendiri di api pakai tongkat kayu ..." Tetangga yang punya pabrik mur baut itu menambahi.

Konser anak-anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun