Aku tertidur dan baru terbangun ketika nyonya Katze datang memberiku selimut. Dibopongnya aku ke kamarnya. Hari rupanya sudah amat gelap.
Wow! Samar-samar kulihat sesuatu. Baru pertama kali kulihat kamar mandi mewah dengan bathtub dan kaca bingkai emas. Baunya wangi. Lilin beraroma coklat begitu memanjakan hidungku. Rasanya relaks. Apalagi suara musik klasik yang diputar nyonya dari telepon genggam.
Di sanalah, nyonya memandikanku. Iya, di bath tub dengan semprotan air hangat. Tidak lama, hanya lima menit lalu ia mengeringkan bulu-buluku dan membungkusku dengan handuk lembut warna hitam. Itu warna kesukaan nyonya.
Oh, diletakkannya aku di kasur yang empuk dan wangi. Ia mengatur posisiku. Aku tak paham mengapa di depan kasur ada video dengan tripod? Ah, apa peduliku? Aku ngantuk dan lelah setelah bertarung dengan Tobby. Apalagi diguyur air hangat tadi. Kini, aku mau tidur. Mataku sudah lima watt. Mau ke pulau kapuk.
Kubiarkan saja nyonyaku berbuat sesuka hati.