Usai membaca, kami mendapat hadiah dari perpustakaan. Saya kebagian coklat, mbak Andi dapat bunga. Tepuk tangan meriah dari publik. Mereka nanti dipersilakan melihat buku yang kami baca (koleksi perpustakaan), dipajang di sebelah gang keluar/masuk.
Acara membacakan buku diteruskan oleh seorang teman dari Trinidad dan Tobaggo, Patricia A Dettmers. Salah satu buku yang dipilihnya mengisahkan seorang pria yang anti ras (warna kulit hitam).
Paling bontot, buku dengan bahasa Ukraina oleh perempuan yang lain, yang saya lupa namanya. Faktor U?
Hmm ... itu. Itu malam yang dingin tapi indah! Reach yours! (G76)
PS: Bagi yang merasa down karena pernah dibandingkan, direndahkan atau diejek orang yang underestimate dengan apa saja hasil karyamu ... semoga artikel ini menguatkan. Kalau di satu sisi kita lemah, siapa tahu di sisi lain kita lebih kuat dan ada kesempatan emas. Tetap lihat ke depan.
*) Keterangan Gambar Utama: Mbak Andi dan saya membaca buku Andrea Hirata (dok.Devi Schäfer)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H