Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenalkan Gambyong Pada Publik Jerman

1 Oktober 2015   16:14 Diperbarui: 1 Oktober 2015   17:04 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kain batik yang sudah diwiru (dilipat kecil memanjang, vertikal) pemberian kompasianer Sri Sulastri aka mbak Ncul sudah saya siapkan. Termasuk kendit model tempel biar singset dan langsing, dalaman kemben yang bahannya kaku demi feminitas (xixi), kain oranye tadi sebagai pemanis dan sabuk hitam dengan payet emas.

Sebenarnya, waktu pentas, saya memang mau pakai kemben tapi kok punyanya warnanya pink, maunya kuning atau hijau, kek. Ya, sudah, saya ambil batik warna oranye saja dari almari. Biar bisa kawin sama warna kuning dari selendang.

Sampur atau selendang yang diselempangkan di pundak kanan, dijepit dengan bros, melingkar ke pinggang ke arah kiri lalu dikaitkan dengan peniti di bagian pinggang kiri, biar mudah untuk dikebyakke, gerakan membuang selendang.

Halahhh ... biasa yang dandani salon, dandan sendiri sudah keringetan meski belum nari.

Belajar Gambyong dari youtube

Kok, saya bisa nari Gambyong? Ya, belajar dong. Dari youtube! Kalau sanggar mana ada di Jerman? Sanggar saya sudah tutup. Hahaha.

Untungnya, lantaran sudah pernah belajar dan menarikan tari bondan dan golek manis waktu sekolah (TK-SMA), belajar Gambyong kilat nggak ribet. Lihat saja, banyak kok gerakan yang mirip seperti ukel (pergelangan tangan meliuk, bergerak melingkar), trisik (berjalan, berpindah posisi kaki dengan tetap menjamah lantai), mentang (kedua tangan meregang, seblak sampur (membuang selendang ke samping), mendak (posisi kedua lutut merendah) dan masih banyak lagi.

Berapa lama belajarnya? Kira-kira 3 bulanan lah.

Pertama terbiasa mendengarkan musiknya dulu. Sambil setrika lah, sambil bersih-bersih lah, sambil memasukkan cucian lah atau pas nulis.

Kedua, melihat tariannya secara detil dan mencocokkan dengan musik yang kita ingat. Kalau “tung“ tuh begini gerakannya kalau pas “tak“ tuh begono gerakannya. Dan seterusnya ....

Ketiga, bener-bener praktek dengan tetap melihat youtube.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun