Tau kenapa? Check point Charlie itu kan tempat penting sebuah drama penembakan remaja 18 tahun dari Jerman timur oleh komunis di tanah tak bertuan. Check point Charlie juga tempat yang ngedab-edabi di mana dua tank Soviet dan Amerika bertemu muka. Sangar.
Saya pun jeprat-jepret. Anak-anak gak mau fotoan sama “pak Ogah“. Ya, sudah, kami pun mlipir ke panorama Charlie Check Point, black box. Terlihat turis makin banyak kayak semut. Sarangnya, “snackpoint Charlie“, junk food yang ada di sekitar gang, kian ramai kayak antri beras jaman Belanda.
Kedai itu mini tapi tetap unik, menjual kartu beragam desain dan ukuran dengan pecahan tembok berlin menempel. Ada yang seharga 2,89€. Jika lapar, cobalah Crepes, rata-rata 2,80€ atau cicipi roti dengan sosis juga murah. Kalau mau agak “mewah“ dan bisa duduk nyaman, nongkrong di Einstein Cafe saja.
Jika ingin tahu banyak tentang sejarah lengkap Check Point Charlie, masuki museum Check Point Charlie sajalah, di seberang gardu pak Ogah tadi alias di seberang kafe. Mau saya temani? Cepek duluuu ... pakai Euro, ya. Ha-ha-ha! Bercanda.(G76)
PS: Lokasi check point Charli tak jauh dari museum Trabi (kendaraan Jerman jaman dulu) dan Bundestag.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H