Mohon tunggu...
Gabriel R B Lumban Gaol
Gabriel R B Lumban Gaol Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Kelautan - ITS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengenal Mikroplastik yang Mencemari Biota Laut

15 Desember 2020   17:14 Diperbarui: 15 Desember 2020   17:28 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. perubahan kandungan mikroplastik setelah terdegradasi (sumber: Guo & Wang, 2019).

Mikroplastik yang memiliki beragam macam ukuran dan jumlahnya yang sangat banyak diperairan atau di laut, hal ini akan memiliki kesempatan yang besar untuk dimakan oleh mahluk hidup di laut seperti zooplankton dan ikan. Akibatnya jika kontaminan masuk kedalam tubuh akan berdampak pada sistem rantai makanan. 

Penelitian melakukan pengkajian tentang mikroplastik pada zooplankton, hasilnya ditemukan adanya mikroplastik di dalam tubuh zooplankton. Sebuah data menunjukkan bahwa banyaknya jumlah partikel mikroplastik yang tercemar di perairan daripada zooplankton. Keberadaan zooplankton sangat berperan penting dalam rantai makanan di laut. 

Masuknya partikel-partikel mikroplastik ke tubuh zooplankton berlangsung secara tidak sengaja, dikarenakan sifat zooplankton ketika sedang mencari makan dengan metode menyaring. Oleh karena itu, hal ini memberi dampak ke zooplankton, yaitu mengakibatkan kinerja dari sistem tubuh menjadi berkurang dan memungkinkan akan terjadinya pertukaran kontaminan ke predator. 

Selain zooplankton, keberadaan mikroplastik sudah ditemukan pada tubuh ikan dan pada saluran pencernaan, dilakukan dengan klasifikasi pengkajian jenis spesies, habitat, makanan ikan, densitas partikel mikroplastik, dan keberadaan partikel-partikel mikroplastik pada wilayah perairan yang dilakukan pengkajian. Perbedaan kelimpahan mikroplastik yang terjadi pada setiap jenis ikan dapat besar kemungkinan dipengaruhi oleh habitat atau ruaya ikan maupun dari kebiasaan makan ikan itu sendiri.

Berdasarkan hasil penelitian, kandungan partikel yang ditemukan dalam saluran pencernaan ikan berupa partikel fiber, film, dan fragmen. Fragmen merupakan bagian dari plastik yang acak, tebal, dan sulit untuk dihancurkan. Fiber merupakan potongan tali berbahan plastik seperti tali jaring atau tali pancing. Film merupakan potongan dari plastik yang tidak beraturan dan sangat tipis. 

Secara umum partikel yang lebih dominan ditemukan di saluran pencernaan ikan adalah fiber dan film dibandingkan partikel fragmen yang lebih rendah. Untuk di perairan dan sedimen partikel filamen lebih dominan di temukan dikarenakan memiliki massa jenis yang lebih rendah dibandingkan dengan partikel lainya. 

Densitas atau massa jenis sangat menentukan penyebaran mikroplastik di laut dan sedimen. Filamen memiliki densitas sebesar 0,90 sampai 0,91 g/cm, dimana ini jauh lebih ringan dari massa jenis partikel yang lain. Mikroplastik memberikan dampak yang sangat besar bagi biota laut, yang dapat berpotensi merusak kehidupan biota laut. Masuknya partikel plastik ini berisiko terkena racun yang berasal dari paparan zat terkandung dalam platik tersebut dan dapat merusak fungsi organ, seperti: terhambatnya pertumbuhan enzim, menurunnya kadar hormon, menurunnya pertumbuhan dan merusak saluran pencernaan.

Sampah plastik merupakan permasalahan suatu daerah yang berada di wilayah pesisir pantai, karena sangat menggangu untuk kehidupan manusia. Mikroplastik berbahaya apabila dikonsumsi oleh biota laut, yang kemudian berisiko di makan oleh manusia, dikarenakan unsur partikel plastik yang berada di tubuh satwa laut dapat menetap berbulan-bulan bahkan lebih. Tidak hanya biota laut, namun untuk Kawasan pesisir mikroplastik juga dapat membahayakan, seperti; terumbu karang dan mangrove. 

Peneliti memperkirakan manusia telah menelan mikroplastik, yang berasal dari makanan laut, garam, dan lain sebagainya. Peneliti asal India, menemukan bahwa partikel mikroplastik dapat berikatan dengan patikel dalam darah, partikel dapat mematikan protein yang penting di dalam, seperti; fibrinogen, albumin, dan globulin. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan mikroplastik menjadi permasalahan yang harus segera ditangani. 

Meskipun plastik memiliki sifat yang mudah hancur dan dapat dikeluarkan melalui feses, namun partikel mikro yang masuk ke dalam tubuh akan memberikan dampak negatif dan juga belum dapat dipastikan jumlah persentasi yang keluar melalui feses. Laut yang begitu luas, mengakibatkan sumber dari mikroplastik tidak dapat di pastikan berasal darimana. Berdasarkan hasil-hasil penelitian partikel mikroplastik ini tidak dapat menyebabkan kematian, namun keberadaannya dapat menyiksa secara perlahan atau waktu demi waktu. 

Dibutuhkan penelitian lebih lanjut, karena partikel partikel dari mikroplastik berasal dari senyawa-senyawa anorganik yang sangat membahayakan dan seharusnya tidak boleh di dalam tubuh. Senyawa ini dapat memicu penyakit kanker, mengganggu sistem hormon, mengakibatkan degeneratif yang akhirnya dapat menyebabkan kematian. Mikroplastik merupakan bentuk pencemaran yang tidak memenuhi standar keamanan karena dapat membahayakan kesehatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun