Mohon tunggu...
Gabrielle Treisyela Dini
Gabrielle Treisyela Dini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Program Studi Ilmu Komunikasi

hai

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengulik Perbedaan Antara Media Analog dengan Media Digital

21 September 2021   21:11 Diperbarui: 21 September 2021   22:19 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media analog muncul sebelum adanya media digital, dan media digital adalah perkembangan dari media analog yang semakin canggih. Masyarakat cenderung memilih media digital karena lebih efektif dan efisien.

Pernah mendengar istilah media analog dan media digital?

Istilah kata analog dan digital mungkin sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga masyarakat.

Namun, media analog dan media digital adalah media yang sama-sama menjadi sumber data dan informasi bagi masyarakat.

Lalu apa yang membuat keduanya berbeda?

Mana yang lebih unggul antara media analog dengan media digital?

Berikut adalah tulisan yang akan membantu anda dalam memahami pertanyaan diatas.

Sebelum masuk lebih jauh mengenai media analog dan media digital mari pahami pengertian dari keduanya.

Pada awalnya, teknologi informasi dan komunikasi masih bersifat analog. Analog merupakan bentuk komunikasi elektronik yang memproses pengiriman pesan pada gelombang elektromaknetik, bersifat variabel dan berkelanjutan dengan kata lain media analog adalah media yang belum mengenal digitalisasi. 

Media analog adalah media yang memiliki bentuk fisik dan dapat dilihat, seperti koran, majalah, poster dan lain sebagainya.

Media digital merupakan media yang sudah masuk dalam arus digitalisasi. Media digital merupakan media dua arah kebalikan dari media analog. Dengan kata lain audiens atau pembaca dapat berinteraksi dengan penulis, atau dengan kata lain media digital dapat ditanggapi oleh audiens. 

Salah satu contoh media digital untuk menulis adalah kompasiana dimana pembacanya dapat berinteraksi melalui kolom komentar yang telah disediakan.

Kesamaan dan perbedaan 

Media analog dan media digital sama-sama sebagai sumber informasi dan penyedia informasi bagi masyarakat. Gaya penulisannya juga tidak jauh berbeda yang mana suatu tulisan harus disusun secara ringkas, jelas, lengkap dan kredibel.

Namun, ada juga beberapa perbedaan antara media analog dan media digital.

  1. Media analog keberagaman kontennya masih terbatas karena dibatasi oleh pihak perusahaan dan peraturan yang ada. Sedangkan untuk media digital, pembaca dapat menikmati variasi konten yang ada.
  2. Pembaca media analog hanya bisa membaca tanpa memberikan feedback, sedangkan media digital bisa saling berintraksi dan memberikan feedback.
  3. Media analog masih terbatas oleh ruang dan waktu, sedangkan media digital dapat diakses tanpa adanya batasan ruang dan waktu.
  4. Dalam media analog juga untuk membuat suatu konten hanya bisa dibuat oleh orang-orang yang berlisensi, sedangkan media digital siapa saja dapat menjadi penyaji konten maupun pembaca konten.
  5. Media analog dalam penyebaran konten atau informasinya memerlukan waktu yang cukup lama sedangkan media digital bisa dengan bebas mengakses berbagai infromasi kapanpun dan dimanapun.

Kekurangan dan Kelebihan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga membuat adanya kekurangan dan kelebihan dari media analog dan media digital dalam hal menulis.

Kekurangan dari media analog yaitu tidak dapat mengukur secara benar/teliti dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memproses informasi, lalu media analog masih terbatas oleh ruang dan waktu. 

Selain itu, media cetak masih berada dalam pesan satu arah atau pembaca atau audiens tidak dapat memberi tanggapan atau feedback. Kelebihan dari media analog adalah cenderung lebih awet dan tingkat kesalahan informasinya lebih minim. 

Kekurangan dari media digital salah satunya adanya kemungkinan pencurian informasi data diri dalam media digital. 

Kelebihan dari media digital adalah pengunaannya relatif lebih mudah dan efisien dalam segi waktu. Selain itu, dalam media digital penyebaran informasi bisa menyertakan video dan dapat terlibat aktif dalam membuat konten-konten digital.

Saat ini, masyarakat sudah beralih pada media digital.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, media digital lebih unggul dibandingkan dengan media analog dalam masyarakat.

Masyarakat di era saat ini cenderung lebih menyukai hal-hal yang relatif cepat dan mudah, sama seperti sifat dari media digital yang cepat dan mudah dalam penggunaanya. 

Oleh sebab itu, maka sebagai penulis dalam media digital harus memperhatikan peranannya sebagai penulis, karena penyebaran informasi yang cepat mengharuskan seorang penulis untuk memperhatikan beberapa hal berikut. 

Menurut Carrol (2010) terdapat 3 peran dari seorang penulis dalam media digital:

  • Komunikator pesan: dalam menyampaikan pesan, penulis diharapkan mampu untuk menarik, lucu, proaktif dan mendalam. Selain itu,
  • Mengatur informasi: penulis mampu menentukan dan memilih informasi yang penting dan yang tidak penting, sehingga pembaca mendapat informasi yang berkualitas.
  • Penafsir/penerjemah: penulis mampu untuk menyesuaikan, memaksimalkan dan meminimalisir media yang digunakan dalam menyampaikan pesan atau informasi.

Aspek-Aspek

Selain peran penulis, Carrol (2010) juga menyebutkan aspek-aspek yang perlu untuk dipahami.

Kredibilitas

Penulis sebagai komunikator, pengatur informasi dan penafsir perlu mengandalkan kredibitas. Informasi-informasi yang penulis sampaikan perlu diperhatikan sumber atau referensi yang benar-benar terpercaya, karena jika tidak memperhatikan hal tersebut maka bisa menimbulkan masalah yang cukup besar seperi penyebaran informasi yang tidak valid hingga dengan hoax. Oleh sebab itu, penulis harus mampu menyajikan informasi yang akurat dan lengkap

Bias

Bias berkaitan dengan kredibilitas website, yang mana bias merupakan tindakan penulis memberikan pandangannya atau prespektifnya dalam tulisannya.

Identifikasi

Penulis mampu memahami konsep komunikasi utama bagaimana agar suatu website dapat menarik kepercayaan pembaca atau audiens-nya.

Akuntabilitas

penulis mampu mendeskripsikan dirinya dalam tulisannya kepada publik dan mampu menjelaskan serta menerapkan standarisasi jurnalistik seperti etika dalam pengumpulan informasi dan keseimbangan dalam penulisan.

Transparansi

Penulis bersedia untuk terbuka dengan pembacanya, bisa dengan mengungkapkan sudut pandangnya. Hal ini dapat membuat pembaca dapat menghargai tulisan yang dibuat. Seorang penulis harus mampu dan siap mengakui kesalahannya serta dapat mempertimbangkan informasi baru.

Meningkatkan kredibilitas

Penulis harus memperhatikan beberapa hal yang dapat membuat pembaca yakin bahwa website tersebut kredibel:

  • Pengunaan navigasi website yang mudah
  • Mudah diakses dan informasi kontak yang disediakan lengkap
  • Ada tautan ke situs website lain yang relevan
  • Tidak adanya kesalahan dalam penulisan

Selain itu, beberapa hal yang dapat menurunkan kredibilitas website

  • Jarang untuk memperbaharui konten dengan yang baru
  • Sulit untuk membedakan iklan dalam konten
  • Adanya tautan yang tidak berfungsi

Keterbukaan dan mampu untuk memindai

Pembaca media analog dengan media digital berbeda, pembaca media digital cenderung lambat sehingga dapat menyebabkan kelelahan mata. 

Oleh sebab itu, biasanya pembaca memindai konten daripada membaca kata demi kata. Memindai dilihat dari heading, hyperlink, deckhead, list, dan adanya perubahan font pada tulisan.

  • Heading atau headline: Judul harus menarik sehingga dapat menarik perhatian pembaca.
  • Hyperlink: tautan yang ada dalam teks sehingga pembaca bisa langsung menekan tautan untuk mempermudah pembaca dan tidak perlu menunggu hingga akhir tulisan ketempat tautan diletakan.
  • Deckhead: uraian teks singkat yang berada dibawah judul
  • List: penyorotan poin-poin utama dalam tulisan.
  • Adanya perubahan font agar tulisan lebih menarik dan pembaca tidak merasa lelah dalam membaca tulisan yang dibuat.

Beberapa hal yang telah disebutkan dan dijelaskan semoga dapat menambah wawasan tentang penulisan digital ya.

Have a good day, good luck!

Referensi:

Caroll, B. (2010). Writing for Digital Media. NY: Reutledge.

Muqsith, M.A. (2021). Teknologi Media baru: Perubahan Analog Menuju Digital. Adalah Buletin Hukum dan Keadilan. 5(2), 33-40.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun