Mohon tunggu...
GABRIELLA SWASTIKASITEPU
GABRIELLA SWASTIKASITEPU Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Content creator

Content creator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Corona dan Jodoh

7 Juli 2021   20:06 Diperbarui: 7 Juli 2021   20:10 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pak, keluarga Zio kemana ya?"tanyaku

"Ya auloh Mbak Vina, kamu dinihari begini ngapain kemari? Zio emangnya gak bilang kalo mereka sekeluarga ke Jogja?Katanya neneknya sakit, begitu" jelas Pak Satpam.

"Mereka ada titip pesan ke Bapak gak?" tanyaku penuh harap.

"Gak ada sih mbak, soalnya mereka kayaknya juga buru-buru gitu"

Nenek Zio yang berada di Jogja tahun lalu sudah meninggal, bahkan aku sudah diajak kesana. Memang benar ada yang tidak beres.

Hari pun berganti, pagi ini Zio dan keluarga tidak bisa dihubungi, mama dan papa juga tidak terlalu menanggapi keluhanku. Hingga malam tiba dan keluarga Kak Frans datang. Mereka semua terlihat berpakaian rapi, kami sekeluarga juga entah mengapa berpakaian sangat rapi. Aku memakai gaun pemberian mama Kak Frans.

"Ini mau ngapain ya Kak?" tanyaku ke Kak Frans. Dia tampak tegang dan hanya menggeleng.

"Selamat malam semuanya, malam ini kami dari keluarga Bramuwijaya datang ke tempat ini dengan maksud untuk melamar Vina, putri dari Bapak Agustinus" begitulah kata sambutan yang pertama kali ku dengar setelah mengalami kejadian aneh sejak kemarin malam. Mataku langsung terbelalak, menatap mama dan papa yang hanya menunduk. Kak Frans dan Tante Lia, ibunya juga terlihat tegang. Wah kacau.

"Maaf om, mohon maaf sebelumnya, maksudnya bagaimana ya om?" Tanyaku yang masih belum mengerti apa yang terjadi di kehidupan ini.

Om Bram mengambil HP dari dalam saku celananya.

"Vina ini bisa dilihat agar kamu mengerti"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun