"Kak Frans kok pulang kerja cepet?" Tanyaku sambil membuka gerbang. Dia tersenyum tipis. Kak Frans memang pria super cuek di muka bumi, bahkan dengan Kak Cica saja dia jarang berbicara.
"Besok malam mama papa mau kesini" kata Kak Frans sambil duduk di teras.
"Oo tumben amat, emang mau ngapain?" tanyaku
"Gak tau, ini ada oleh-oleh dari Mama buat kamu. Katanya besok dipake. Udah ya aku pulang, daa" kak Frans langsung pergi sambil meninggalkan tottebag pink.
Malam ini Zio tidak bisa dihubungi, seluruh keluarganya juga sama.
"Ma, Zio sekeluarga kok malam ini tumben amat gak bisa dihubungi, perasaan tadi pagi kami masih chattingan kayak biasa"
aku menghampiri Mama yang sedang menonton. Mama melihat ke arahku. Tidak seperti biasanya tatapan Mama seperti itu.
"Istirahat yuk, Zio sekeluarga lagi makan malam kali" Mama langsung pergi ke kamar. Ada yang tidak beres.
Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Dan Zio masih belum bisa dihubungi. Sial aku panik. Aku memakai jaket dan masker, ku raih kunci motor dan bergegas ke rumahnya.
Rumah Zio gelap, entah aku yang salah atau memang sesuatu sedang terjadi.
Aku menghampiri satpam yang menjaga komplek perumahannya.