Mohon tunggu...
Gabriel Abastian
Gabriel Abastian Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keteguhan Iman di Tengah Ujian

19 Agustus 2024   20:59 Diperbarui: 19 Agustus 2024   21:15 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keteguhan Iman Di Tengah Ujian

1 Petrus 1:3-7

  • Dasar dari Iman yang yang teguh sekalipun di tengah Ujian
    • Kelahiran Kembali oleh Yesus Kristus (ayat 3)
    • Pengharapan kekal
    • Pemeliharaan Allah melalui kekuatan-Nya (Ayat 5)
  • Cara Tuhan meneguhkan Iman kita
    • Mendatangkan berbagai-bagai pencobaan
    • Bergembira (Ayat 6; Yakobus 1:2; 12)
  • Dampak Iman yang Teguh di tengah Ujian
    • Kemurnian Iman
    • Memperoleh Pujian dan kemuliaan dari Tuhan

Dilahirkan Kembali Oleh Yesus

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,

Dasar pertama yang menjadikan seseorang memiliki iman yang teguh di tengah ujian adalah kelahiran baru melalui kebangkitan Yesus dari antara orang mati. Hal ini tidak berarti bahwa seseorang yang sudah dewasa harus masuk lagi ke dalam rahim ibunya seperti yang pernah ditanyakan oleh Nikodemus kepada Yesus (Yohanes 3).

Kelahiran baru merupakan hasil karya Allah sendiri melalui Yesus Kristus dan merupakan suatu kerinduan Allah bagi manusia yang sudah jatuh dalam dosa. Tentu saja konsep ini sangat berbeda dengan konsep tumimbal lahir/kelahiran kembali dalam agama budha di mana mereka justru megnhindarinya dan memahami bahwa kelahiran kembali terjadi akibat dari perbuatan manusia itu sendiri. Dengan kata lain selama ada perbuatan penyebab lahir kembali yang dilakukan suatu makhluk, maka ia pasti menjadi ada dan dilahirkan kembali. Tetapi, ketika tidak ada perbuatan penyebab lahir kembali yang dilakukan maka ia tidak akan menajdi ada dan dilahirkan kembali. Mereka yang telah mencapai Pencerahan Sempurna tidak lagi melakukan perbuatan penyebab lahir kembali dalam hidupnya, sehingga mereka tidak akan dilahirkan kembali setelah mereka.

Contoh kutipan yang menyatakan bahwa kelahiran itu menyakitkan - Setelah mencapai Pencerahan Agung, Sri Buddha memekikkan pekik kemenangan, "Dengan melalui banyak kelahiran Aku telah mengembara dalam samsara (siklus kehidupan). Terus mencari, namun tak kutemukan pembuat rumah ini. Sungguh menyakitkan kelahiran yang berulang-ulang ini. O, pembuat rumah, engkau telah kulihat, engkau tak dapat membangun rumah lagi. Seluruh atapmu telah runtuh dan tiang belandarmu telah patah. Sekarang batinku telah mencapai Keadaan Tak Berkondisi (Nibbana). Pencapaian ini merupakan akhir daripada napsu keinginan."(Dhammapada 153-154)

Rasul Petrus menyatakan dengan jelas melalui suatu pujian yang hanya ditujukan kepada Allah "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus." Kata melahirkan kembali merupakan suatu tiNdakan yang dikerjakan oleh Allah dengan kuasa-Nya yang maha tinggi karena Allah menginginkannya. Kelahiran kembali ini tidak berbicara tentang kelahiran fisik tetapi transformasi spiritual dari kehidupan orang yang percaya kepada kebangkitan Yesus Kristus sebagai wujud kemenangan dari maut yang membawa kepada pengharapan yang bersifat kekal.

Kelahiran kembali ini hanya terjadi jika kita sudah benar-benar percaya kepada Yesus Kristus. Hal ini tentu berbicara tentang pembaharuan baik itu akal budi maupun batin manusia yang sudak rusak oleh karena dosa. Pembaharuan ini lah yang mengakibatkan manusia yang sudah dilahirkan kembali akan memusatkan seluruh kehidupannya hanya kepada Yesus. Dengan kata lain Yesus Kristus yang menjadi pusat dalam kehidupannya.

Kemenangan Yesus melalui kebangkitan-Nya itu lah dasar utama yang menjadikan kita tetap memiliki iman yang teguh sekalipun di tengah berbagaimacam pencobaan. Sebab di dalamnya tidak hanya ada kemenangan tetapi juga pengharapan kekal yang tidak pernah dapat dibinasakan oleh apapun juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun