“Kalian bisa gak sih latihan yang bener?? Kalian tu posisinya harus di tengah! Ulang lagi sampai bener!!” ucap Joel tegas bahkan dicampur amarah.
Semua penampil terdiam mendengar ucapan tegas dari Joel. Pada akhirnya, mereka pun mengulang sampai beberapa kali. Joel memberikan waktu istirahat kepada para penampil.
Sembari meneguk es teh 3000-an, ia berkata, “Kita bahkan belum sempat membuat properti untuk pentas kelas kita. Hari sabtu besok, kita bakalan buat properti bareng-bareng. Tolong kontribusinya dari kalian semua terutama tim perkap.”
Semua anggota kelas mengangguk. Salah satu dari mereka menengok ke arah yang lain. Ia mencondongkan kepala dan berbisik ke teman-temannya, “Kalian bakalan ikut?”
“Aku agak malas sih, sebenarnya pengen bantu juga. Tapi rumahku juga jauh.. Jadi paket lengkap deh,” lanjutnya
Salah satu dari teman dekatnya, Yura, kemudian menengadahkan kepalanya seperti sedang berpikir. Ia berpaling lagi ke arah panitia kelasnya dan kembali ke teman yang sebelumnya bertanya, Jocel.
“Aku juga belum tau, kayaknya aku emang ga bisa deh,” jawab Yura.
“Aduh, aku tu sebenarnya emang ga bisa, tapi males jugaaa!” ujar Jocel merebahkan tubuhnya di lantai.
“Uhmmm, kalau gitu ga usah aja! Lagian aku juga gak ada yang antar ehehe,” bujuk Rayun kepada Jocel dan Yura.
Yura terdiam atas bujukan temannya itu.
“Loh, gak gitu juga..” ujar Yura.