Ia menekankan bahwa pengalaman pribadi dengan Tuhan adalah dasar utama dalam penginjilan. "Hal ini harus diawali dengan doa, firman, dan praktek Firman. Yang terbaik adalah meminta kepada Tuhan agar kita dapat merasakan hati-Nya untuk yang terhilang, sehingga kita bisa memiliki beban yang sama untuk peduli kepada mereka, meskipun ada harga yang harus dibayar," ungkap Salvinus.
Lebih lanjut, Salvinus menyatakan pentingnya peran Roh Kudus. "Roh Kudus diberikan kepada orang percaya bukan hanya untuk menginsafkan kita, tetapi juga untuk menolong kita dalam menginsafkan orang lain. Roh Kudus memakai orang percaya untuk bersaksi dengan kuasa yang meneguhkan kesaksian kita," tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Salvinusmenyampaikan harapannya terkait seminar yang diadakan. "Saya berharap seminar ini akan membangkitkan semangat peserta dan membuat mereka bersaksi sampai akhir hidup mereka," ujarnya dengan penuh keyakinan.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus memberitakan Injil di mana pun ia berada. "Di tempat pelayanan dan di mana pun saya berada, saya akan terus memberitakan Injil dan menjadi contoh bagi peserta," tambahnya.
Dengan semangat ini, Salvinus berharap setiap peserta seminar dapat terinspirasi untuk menjalankan panggilan mereka dalam memberitakan Injil dan menjadi teladan bagi orang lain. Â Ia menutup dengan doa bagi generasi muda di SATI, termasuk Gaby dan teman-teman, agar mereka dipakai seperti Para Rasul. "Kami adalah saksi bagi generasi kami yang melihat banyak kuasa Tuhan yang dimanifestasikan, seperti kuasa yang menyertai Para Rasul ketika Injil diberitakan. Pengalaman itu menjaga api Injil di hati kami. Selamat menikmati pengalaman dengan Tuhan dalam misi penginjilan. Yohanes 14:12 nyata atas kami, dan kalian juga pasti akan menikmatinya," tutup Salvinus.
Â
Penulis (Gabrella T. M. Harianja)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H