Mohon tunggu...
gabariel sinaga
gabariel sinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berenang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kedatangan Yesus yang Kedua

21 Mei 2023   16:15 Diperbarui: 21 Mei 2023   16:19 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hal tersebut dipertegaskan melalui Roma 6:23 dengan memaparkan upah dari dosa yaitu maut. Paulus dalam suratnya kepada gereja yang ada di Korintus menggambarkan maut sebagai musuh terakhir (1 Kor. 15:26). Yesus pun menggumuli kematian-Nya ditaman Getsemani (Luk. 22:42). Sehingga dapat dikatakan bahwa maut adalah musuh yang datang oleh karena dosa dan bukan berkat yang diberikan oleh Allah. 

Namun Welly dalam bukunya mengenai Eskatologi Biblika memandang maut atau kematian lebih kepada konteks penghukuman kekal dineraka. Menurutnya hukuman tersebut lebih khusus bagi orang-orang yang mati diluar Kristus atau mereka yang menolak Kristus yang akan mengalami kebinasaan dan penderitaan selama-lamanya dilautan api atau neraka yang kekal (Luk. 16:23; Wah. 20:15).

Robert memaparkan kematian secara rinci dalam tiga definisi. Pertama, mati jasmani atau tubuh yakni perpisahan antar tubuh dan roh atau jiwa atau keadaan tubuh yang tidak memiliki roh (Yak. 2:26). Kedua, mati rohani sekarang yaitu hidup terpisah dari Tuhan adalah sama dengan mati rohani. Ketiga, mati rohani kekal yaitu orang yang tetap menolak Yesus sampai ia mati jasmani, akan mengalami hidup kekal yang terpisah dari Tuhan. Pada Umumnya keberadaan orang-orang mai dalam masa PL dijelaskan dengan kata Ibrani, Yarad, yang artinya "turun" ketempat atau kedunia orang mati yang disebut Sheol (Kej. 37:35; 42:38; Bil. 16:33; Ayb. 7:9). Sheol ialah tempat orang mati yang berada dibagikan bumi yang paling bawah. Dalam Septuaginta sheol diterjemahkan dengan Hades. Sedangkan dalam PB, Efesus 4:9 menerangkan konsep tentang hades atau sheol dengan kalimat eista katotera mereges, yang berarti masuk kedalam bagian bumi yang lebih dalam. Sheol bukan lokasi untuk menampung tubuh orang yang sudah meninggal dunia, tetapi merupakan tempat bagi jiwa-jiwa yang telah mati. Daud telah mengajarkan bahwa yang masuk atau turun kedalam sheol ialah nepes, jiwa (Maz. 86:13; 89:49) dan hayya, hidup (Maz. 88:4).

2. Kebangkitan

Kepercayaan dalam kebangkitan bukan hanya terdapat di PB. Kitab Ayub yang bisa saja merupakan salah satu kitab di PL yang paling tua, menggambarkan keyakinan Ayub bahwa walaupun ia mati dari kehidupan ini, ia akan tetap hidup untuk melihat Allah (Ayb. 19:23-27). Pemazmur juga memegang kepercayaan akan kebangkitan dari dunia orang mati (Maz. 49:16; 73:24-26). Demikian pula Yesaya (Yes. 26:19). Dalam PB, ajaran tentang kebangkitan orang percaya dikaitkan dengan kebangkitan Yesus. Sama seperti Dia dibangkitkan, kita juga akan dibangkitkan. Yesus disebut sebagai buah sulung -- Dia dibangkitkan lebih dulu dan kita akan menyusul (1 Kor. 15:21-22). Dalam 1 Korintus 15:42-43 dijelaskan mengenai empat hal mengenai tubuh yang baru.

a. Tubuh kita yang ditaburkan dalam kebinasaan akan dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.

b. Yang hina menjadi mulia.

c. Kelemahan menjadi kekuatan.

d. Tubuh alamiah menjadi tubuh rohaniah.

Dalam 1 Yohanes 3:2, dijelaskan bahwa kita akan mempunyai tubuh seperti Yesus. Jadi ketika kita belajar tentang tubuh kebangkitan yesus, terdapat dua implikasi.

a. Terdapat kesinambungan dengan tubuh lama. Dia masih mempunyai bekas paku yang Nampak pada tangan-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun