Mohon tunggu...
Tegar AdhiNugraha
Tegar AdhiNugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tegar Adhi Nugraha Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Stretegi Kampanye Digital Tri Ardhianto dan Haris Bobiehoe : Analisis Penggunaan New Media Dalam Pilkada Kota bekasi 2024

4 Januari 2025   13:57 Diperbarui: 4 Januari 2025   13:57 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Analisis terhadap feed posts Instagram mengungkapkan pola strategi komunikasi yang menarik dalam kampanye digital pasangan Tri Ardhianto dan Haris Bobihoe. Dari dua puluh lima feed posts yang diteliti, sebagian besar konten difokuskan pada penyampaian program kerja dan aktivitas kampanye. Sebagaimana dijelaskan oleh Kusuma (2023), feed Instagram berperan sebagai ruang utama untuk membangun narasi visual yang konsisten dan kredibel. Konten yang menampilkan program kerja mendominasi feed dengan sepuluh posts, diikuti oleh delapan posts aktivitas kampanye, dan tujuh posts konten edukatif tentang Pilkada.

Engagement rate tertinggi ditemukan pada posts yang menggabungkan infografik dengan storytelling personal, mencapai rata-rata 8,5% per posting. Menurut Wijaya (2023), pendekatan ini terbukti efektif dalam membangun koneksi emosional dengan pemilih muda yang cenderung lebih responsif terhadap konten visual yang personal dan relatable. Penggunaan carousel posts dengan infografik informatif juga menunjukkan tingkat saved posts yang tinggi, mengindikasikan nilai konten yang dianggap bermanfaat oleh audience.

Dalam konteks Reels, dua belas konten yang dipublikasikan menunjukkan variasi format yang strategis dan terencana. Lima Reels mengangkat dokumenter mini tentang kunjungan ke masyarakat, memberikan glimpse autentik tentang interaksi kandidat dengan konstituennya. Empat Reels lainnya fokus pada konten edukatif tentang visi misi, dikemas dalam format yang ringkas dan engaging. Tiga Reels sisanya menampilkan behind the scenes aktivitas kampanye, memberikan dimensi personal pada citra kandidat. Rata-rata engagement rate untuk Reels mencapai 12,3%, mengungguli performa feed posts. Sebagaimana diungkapkan oleh Santoso (2023), format video pendek terbukti lebih efektif dalam menyampaikan pesan kompleks kepada pemilih milenial dan Gen-Z.

Analisis terhadap tiga puluh lima Stories mengungkapkan strategi interaktif yang intensif dalam membangun engagement dengan pemilih. Empat belas Stories memanfaatkan fitur polling untuk mengajak partisipasi aktif audience dalam berbagai isu kampanye. Sebelas Stories berupa live updates yang memberikan kesegaran dan immediacy dalam komunikasi kampanye. Sepuluh Stories lainnya mengadopsi format Q&A yang memfasilitasi dialog langsung dengan pemilih. Stories dengan elemen interaktif mencapai rata-rata response rate 15%, dengan polling mendapatkan tingkat partisipasi tertinggi. Menurut Rahman (2023), penggunaan fitur interaktif dalam Stories efektif dalam membangun engagement real-time dan menciptakan sense of involvement di kalangan pemilih.

Strategi Multi-Platform dan Integrasi Pesan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tim kampanye Tri Ardhianto dan Haris Bobihoe menerapkan strategi multi-platform yang terintegrasi dalam kampanye digitalnya. Sesuai dengan temuan Kusuma (2023), penggunaan berbagai platform digital secara sinergis mampu meningkatkan jangkauan dan efektivitas pesan kampanye. Platform Instagram menjadi saluran utama untuk menjangkau pemilih muda, dengan rata-rata engagement rate mencapai 8,2% per posting.

Analisis konten menunjukkan dominasi penggunaan konten video pendek dan infografik interaktif dalam strategi komunikasi digital. Hal ini sejalan dengan argumentasi Perdana et al. (2023) bahwa format konten visual memiliki tingkat engagement yang lebih tinggi dibandingkan format tekstual konvensional. Tim kampanye juga menerapkan strategi mikrotargeting berbasis data untuk personalisasi pesan kampanye sesuai karakteristik demografis dan psikografis pemilih.

Inovasi Teknologi dalam Kampanye

Implementasi chatbot AI dalam website kampanye dan aplikasi mobile terbukti efektif dalam meningkatkan interaksi dengan pemilih. Menurut hasil wawancara dengan koordinator tim digital kampanye, penggunaan teknologi AI memungkinkan respon yang lebih cepat dan personal terhadap pertanyaan dan aspirasi pemilih. Strategi ini mendukung temuan Nugroho (2023) tentang pentingnya responsivitas dalam kampanye digital.

Tim kampanye juga mengembangkan sistem analytics terintegrasi yang memungkinkan monitoring real-time terhadap performa konten digital. Sebagaimana dijelaskan oleh Coordinator Digital Campaign, sistem ini membantu tim dalam mengoptimalkan strategi konten berdasarkan data engagement dan feedback pemilih. Menurut Rahman dan Putri (2023), penggunaan data analytics dalam kampanye politik merupakan faktor kunci dalam meningkatkan efektivitas komunikasi politik di era digital.

Lokalisasi Konten dan Engagement Komunitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun