Mohon tunggu...
Tegar AdhiNugraha
Tegar AdhiNugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tegar Adhi Nugraha Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Stretegi Kampanye Digital Tri Ardhianto dan Haris Bobiehoe : Analisis Penggunaan New Media Dalam Pilkada Kota bekasi 2024

4 Januari 2025   13:57 Diperbarui: 4 Januari 2025   13:57 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

PENDAHULUAN 

 Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap kampanye politik secara fundamental. Sebagaimana dikemukakan oleh Rahman et al. (2023), transformasi digital dalam komunikasi politik telah menciptakan paradigma baru dalam cara kandidat berinteraksi dengan konstituennya. Dalam konteks Pilkada Kota Bekasi 2024, fenomena ini menjadi semakin relevan mengingat karakteristik demografis pemilih yang didominasi oleh populasi urban yang melek digital.

Pasangan calon walikota Tri Ardhianto dan Haris Bobihoe menghadapi tantangan unik dalam mengoptimalkan penggunaan new media sebagai instrumen kampanye politik. Menurut Wijaya dan Sutrisno (2023), keberhasilan kampanye politik di era digital tidak hanya bergantung pada intensitas penggunaan platform digital, tetapi juga pada kualitas dan relevansi konten yang disampaikan. Fenomena ini semakin diperkuat dengan adanya perubahan perilaku pemilih yang semakin bergantung pada informasi digital dalam pengambilan keputusan politik mereka.

Dinamika kampanye politik di era digital juga ditandai dengan meningkatnya peran media sosial sebagai arena pertarungan narratif politik. Sebagaimana diungkapkan oleh Hermawan dan Putri (2023), platform media sosial telah bertransformasi menjadi ruang publik virtual yang memfasilitasi dialog politik antara kandidat dan pemilih. Dalam konteks Pilkada Bekasi 2024, fenomena ini terlihat dari intensifnya penggunaan berbagai platform media sosial oleh tim kampanye Tri Ardhianto dan Haris Bobihoe.

Signifikansi penelitian ini terletak pada kontribusinya dalam memahami dinamika kampanye politik digital di tingkat lokal. Menurut Prasetyo et al. (2023), studi tentang penggunaan new media dalam konteks politik lokal masih relatif terbatas, terutama dalam konteks Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengisi kesenjangan tersebut dengan menganalisis secara komprehensif strategi kampanye digital yang diterapkan oleh tim kampanye Tri Ardhianto dan Haris Bobihoe.

METODE 

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis konten. Sebagaimana dikemukakan oleh Krippendorff (2023), analisis konten merupakan teknik penelitian yang memungkinkan pembuatan inferensi yang valid dan dapat direplikasi dari teks dalam konteks penggunaannya. Dalam penelitian ini, analisis konten diterapkan untuk mengkaji strategi kampanye digital pasangan Tri Ardhianto dan Haris Bobihoe pada Pilkada Bekasi 2024, dengan fokus khusus pada platform Instagram sebagai media kampanye utama.

Unit analisis dalam penelitian ini mencakup konten Instagram yang dipublikasikan oleh tim kampanye selama periode agustus hingga November 2024. Total konten yang dianalisis terdiri dari dua puluh lima feed posts, dua belas Reels, dan tiga puluh lima Stories. Menurut Rahmawati (2023), Instagram merupakan platform yang sangat efektif untuk kampanye politik karena kemampuannya dalam menggabungkan berbagai format konten visual dan interaktif.

Proses analisis konten dilaksanakan melalui serangkaian tahapan sistematis, mengikuti framework yang dikembangkan oleh Mayring (2023). Tahap pertama dimulai dengan pengembangan coding scheme yang komprehensif untuk menganalisis ketiga format konten Instagram. Coding scheme ini mencakup berbagai aspek seperti jenis konten, elemen visual, tema pesan, dan strategi komunikasi yang digunakan. Pada tahap pengumpulan data, dilakukan dokumentasi sistematis terhadap seluruh konten Instagram beserta metadatanya, termasuk waktu publikasi dan metrics engagement.

Dalam proses analisis, peneliti mengembangkan kategorisasi konten berdasarkan beberapa dimensi analisis yang mencakup aspek visual dan tekstual. Untuk konten feed, analisis berfokus pada penggunaan elemen visual, strategi caption, dan pemilihan hashtag. Sementara untuk Reels, perhatian diberikan pada format video, durasi, penggunaan musik, dan strategi engagement. Analisis Stories mempertimbangkan aspek interaktivitas, durasi tayang, dan pola respons audience.

HASIL DAN PEMBAHASAN  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun