Mohon tunggu...
Irfani Zukhrufillah
Irfani Zukhrufillah Mohon Tunggu... Dosen - dosen

seorang ibu dua anak yang sedang belajar mendidik siswa tak berseragam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nyatanya, Sungguh Jatuh Cinta

7 Desember 2018   09:56 Diperbarui: 7 Desember 2018   11:05 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekurangsiapan kembali memiliki momongan menjadi momok terbesar saat itu. Apalagi si mungil yang belum lega bergelayut manja padaku.

Aku menyalahkan diri sendiri. Aku menyalahkan suami. Dan pada akhirnya aku menyalahkan keadaan yang tak bersahabat. 

Setiap hari pikiran buruk terus bergejolak. Bahkan sempat memikirkan kejadian terburuk yang mungkin bisa ku pilih. 

Tapi seluruh keluarga memberi dukungan dan saran sehingga hal itu tak terjadi. 

Dan kejadian yang paling meyakinkanku untuk bertahan disini adalah si mungil ku sendiri. 

Justru ia menunjukkan rasa sayangnya padaku lebih besar. Ia lah yang menunjukkan rasa sayang pada calon adiknya. Dan betapa ia mampu memahami bahwa tak lama lagi ia harus belajar berbagi dan merawat adik. 

Meski sesalku masih ada, tapi syukurku tak bisa menandinginya. 

Disini lah aku sadar betul, bahwa selama ini cintaku padanya bersungguh-sungguh. Tak ada kekhawatiran saat ia manja. Tak ada rasa takut dia tak dapat mandiri. 

Mungil ku, yang pipinya chubby  selalu, suatu saat nanti, bacalah surat cinta untukmu ini, dan rasakan bahwa aku teramat menyanyangi mu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun