Mohon tunggu...
Ge
Ge Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger/Penulis

Blogger dan penulis yang suka membaca dan menonton. Suka menulis cerita fiksi, puisi-prosa (sirosa), opini, resensi dan banyak lagi. Tertarik pada intrik-intrik politik dan berbagai macam gosip yang bisa memperkaya cerita. Anti hoaks dan anti intimidasi. Menyalurkan hobi gambar dan ilustrasi di Instagram.com/gambarable. Ngetuit di X.com/gesiahaya. Ngeblog di gratcianulis.blogspot.com dan berbagi tips menulis fiksi di kampungfiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Cerpen Adaptasi) Petisi Para Nabi

28 Desember 2024   12:37 Diperbarui: 28 Desember 2024   20:12 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan suara penuh keyakinan, sang pemimpin mengangkat wajahnya dan berkata, "Aku tidak akan terjebak lebih lama di sini. Dunia ini terlalu jauh dari jalan yang benar. Aku harus kembali ke Dunia Tengah. Di sana, masih ada jiwa-jiwa yang mencari kebenaran."

Suara lembut Iblis terdengar dari kejauhan, penuh sindiran. "Tidakkah paduka khawatir? Umatmu terperangkap dalam teknologi yang salah. Mereka semakin jauh dari cahaya."

Sang pemimpin menatap langit, matanya bersinar penuh kuasa. "Sabda Kebenaran tak akan pernah kalah. Dunia bisa berubah, tetapi kebenaran akan tetap ada. Kebenaran akan selalu menang, bahkan jika dunia ini runtuh."

Gema kata-kata sang pemimpin menggema di seluruh jagat raya, menyentuh langit dan menembus ruang Surga. Para penghuni surga mengucapkan dengan keyakinan penuh, "Amin."

Sementara itu, di bumi, Iblis-iblis menutup telinga mereka, ketakutan oleh kekuatan yang baru saja dilepaskan. Dan perjalanan sang pemimpin berlanjut, meskipun dunia di bawahnya penuh dengan ketidakpastian dan kegelapan teknologi yang tak terarah.

***

Ini adalah bagian pertamanya saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun