Slow Living di Jakarta: Hidup Lambat di Tengah Kesibukan Kota
Jakarta. Siapa yang nggak kenal sama kota yang satu ini? Macetnya juara, polusinya nggak kalah, dan hidup di sini bisa bikin kita rasanya pengen lari dari kenyataan.Â
Tapi, bayangin deh kalau di tengah segala hiruk-pikuk itu kita bisa menemukan cara untuk melambat, untuk hidup dengan lebih santai, lebih mindful, dan lebih menikmati hidup yang kita jalani.Â
Yup, slow living.Â
Gimana kalau kita coba hidup slow di tengah Jakarta yang cepat? Sounds weird, right? But actually, it's totally possible!
Apa Itu Slow Living?
Sebelum kita mulai, yuk, kita bahas dulu deh slow living itu apa sih.
Jadi, slow living itu bukan cuma soal kita memilih jalan pelan-pelan pas lagi jalan kaki atau menikmati kopi tanpa buru-buru (meskipun itu juga bagian dari slow living siy...). Slow living adalah filosofi hidup yang ngajarin kita buat melambatkan ritme hidup, lebih menghargai setiap momen, dan memilih untuk fokus pada hal-hal yang bener-bener berarti dalam hidup.Â
Gerakan ini muncul karena banyak orang merasa terjebak dalam gaya hidup yang serba cepat dan instan, sampai kita lupa untuk menikmati perjalanan hidup itu sendiri.
Slow living itu nggak cuma buat orang yang tinggal di desa atau kota kecil, lho. Kota besar kayak Jakarta juga bisa jadi tempat ideal untuk hidup slow, kalau kita tahu caranya.
Gimana dong caranya? Yuk kita bahas beberapa cara yang mungkin dilakukan dan kamu mungkin juga bisa menambahkan cara-cara lainnya.
Urban Gardening: Tanam Tanaman, Tanam Ketenangan
Di tengah kota yang penuh beton dan jalan raya ini, bayangin kalau kita punya ruang hijau di rumah. Nggak cuma buat bikin rumah lebih kece, tapi juga buat mendekatkan diri ke alam.Â
Salah satu cara praktis banget buat menerapin slow living di Jakarta adalah dengan urban gardening alias berkebun di perkotaan. Gak perlu lahan luas kok, cukup dengan pot atau wadah kecil di balkon atau halaman rumah.
Kenapa urban gardening itu bagian dari slow living?
1. Ngajarin Kita Sabar
Dari mulai tanam benih sampai panen, berkebun itu ngajarin kita untuk nikmatin proses. Gak ada yang instan. Kita belajar buat bersabar dan menikmati setiap langkah yang ada, dari menyiram tanaman sampai ngeliat tanaman itu tumbuh.
2. Bikin Rumah Lebih Hidup
Tanaman di rumah itu selain bikin suasana lebih segar, juga bisa bikin hati lebih tenang. Berkebun itu kaya punya teman yang gak perlu diajak ngobrol---cukup disiram dan dirawat aja, dan mereka jadi saksi hidup kita.
3. Lebih Sehat dan Lebih Bersih
Berkebun itu bisa bantu kita bikin udara rumah lebih bersih. Apalagi kalau kita tanam sayuran atau rempah-rempah yang bisa dimakan, kan keren banget. Bisa langsung masak dan makan sayur organik hasil kebun sendiri!
Menjadikan Tantangan Sebagai Kesempatan Emas!
Banyak yang mikir, "Jakarta terlalu sibuk buat slow living deh, nggak cocok." Padahal, justru Jakarta punya banyak banget cara buat melambatkan hidup, bahkan di tengah kemacetan dan hiruk-pikuknya. Gimana sih caranya?
1. Kemacetan Jadi Waktu untuk Diri Sendiri
Kalau kamu lagi stuck di jalan, nggak usah stress. Itu bisa jadi waktu buat berhenti sejenak. Misalnya, dengerin podcast yang ngasih inspirasi atau musik yang bikin chill. Atau, kalau kamu lebih suka, bisa juga refleksi diri dan mikirin hal-hal yang bener-bener penting buat kamu.
2. Berjalan Kaki di Tengah Kota
Coba deh mulai jalan kaki lebih sering. Jakarta sekarang udah punya lebih banyak trotoar yang nyaman buat pejalan kaki. Kamu bisa jalan santai dari satu tempat ke tempat lain, nikmatin suasana sekitar, sambil ngambil waktu buat diri sendiri. Plus, ini juga olahraga ringan yang bener-bener enak!
3. Cari Tempat Tenang
Jakarta penuh suara, tapi bukan berarti nggak ada tempat yang tenang. Banyak kafe atau taman kota yang bisa jadi ruang tenang buat luangkan waktu sendiri. Bayangin, kamu duduk di kafe yang cozy, nikmatin secangkir kopi, dan nggak terburu-buru. Itu bisa jadi momen slow living yang sempurna, kan?
Ada dua tempat yang bisa direkomendasikan untuk menunjang slow living:
1. Perpustakaan Nasional (Perpusnas)
Perpustakaan Nasional yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan adalah tempat yang sangat tenang dan cocok untuk menjalani slow living. Selain sebagai tempat untuk mendapatkan pengetahuan, suasana di dalamnya sangat kondusif untuk membaca atau sekadar merenung. Perpusnas memiliki koleksi buku yang sangat lengkap dan ruang yang nyaman untuk berdiam diri, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk meluangkan waktu tanpa terburu-buru.
Di sini, kamu bisa melupakan sejenak hiruk-pikuk kota, menghabiskan waktu dengan buku-buku yang menarik, dan menikmati ketenangan yang jarang ditemui di tempat lain di Jakarta.
2. Busway (TransJakarta)
Meskipun Jakarta terkenal dengan kemacetan parah, menggunakan busway (TransJakarta) adalah cara yang cukup efektif untuk menciptakan waktu slow living saat bepergian. Meskipun kamu tetap berada di jalan, busway sering kali menawarkan perjalanan yang lebih lancar dan bebas dari kemacetan dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Waktu yang kamu habiskan di dalam busway bisa dimanfaatkan untuk merenung, mendengarkan musik atau podcast, membaca, atau sekadar menikmati perjalanan tanpa terburu-buru.
Selain itu, TransJakarta juga lebih ramah lingkungan karena mengurangi emisi kendaraan pribadi, yang sejalan dengan filosofi slow living yang mendorong gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan mindful.
Nah, sekarang udah jelas dong bahwa sebenarnya, Slow Living Adalah Pilihan.
Gimana Cara Mulainya di Jakarta?
Gampang banget kok! Yang penting selalu sadar untuk, melambat.
Kalau lagi terjebak macet, jangan langsung stress. Coba pakai waktu itu buat merenung atau berpikir positif.
Pilih aktivitas yang bikin kamu lebih mindful---kayak berjalan kaki atau berkebun di rumah. Bahkan, waktu luang yang biasa kamu anggap sebagai waktu yang terbuang bisa jadi waktu untuk refresh otak.
Mulai atur waktu buat diri sendiri, biar nggak melulu kerja, kerja, kerja. Luangkan waktu buat hobi atau aktivitas yang bikin bahagia.
Dengan melakukan itu semua, Jakarta bisa jadi kota yang nyaman buat slow living. Bukannya kota yang bikin kita merasa terburu-buru, Jakarta bisa jadi tempat buat kita hidup lebih sadar dan lebih nyaman.
Kesimpulannya: Slow Living di Jakarta Itu Mungkin Pakai Banget!
Apakah Jakarta terlalu sibuk untuk slow living? Nope, justru Jakarta bisa jadi tempat yang sempurna buat hidup lebih lambat dan lebih bermakna. Kita cuma perlu memilih untuk melambat, menikmati setiap momen, dan belajar untuk menghargai proses.Â
Slow living bukan tentang kabur dari kehidupan kota besar, tapi tentang hidup dengan cara yang lebih mindful di tengah segala kesibukannya.Â
Gimana masbro dan mbakbro, siap coba slow living di Jakarta? Atau dimanapun kamu sekarang sedang tinggal dan beraktivitas, lokasimu nggak seharusnya jadi halangan bagi kamu untuk menerapkan slow living.
Yuk, melambat dan nikmatin hidup kita!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI